Bandung, 1997
Hujan turun di halaman rumahku, menetes genting lalu jatuh ke tanah dengan suara lirih. Di balik jendela, aku menulis dengan ditemani musik lawas Chrisye saat itu. Aku percaya, setiap hujan adalah pesan rahasia dari langit untuk manusia bumi yang pemikir membawa sesuatu yang tidak pernah bisa benar-benar kuterjemahkan.
Aku masih remaja ketika mengenalinya. Ia datang seperti lagu lama yang tiba-tiba diputar di radio yang selalu aku simpan di ujung meja sambil makan popcorn. Asing tapi terasa akrab di telinga. Dari cara menatap, aku tahu ia akan ada cerita panjang di antara kami entah kisah Bahagia, entah luka yang diam-diam ingin menetap.