Jangan lucu-lucu, nanti aku sayang

Oleh: Marino Gustomo

Blurb

Sebagai penyiar, Timur Rubinsa hampir selalu mendatangi acara off air Dear Radio hanya untuk menikmati momen kesendiriannya di tengah ingar-bingar musik untuk menenangkan pikiran. Setidaknya, hingga malam itu. Ketika Timur duduk di bangku taman yang berada tidak jauh dari lokasi panggung, perempuan yang pernah menjadi patah hati terbesarnya tiba-tiba menghampiri.

Alih-alih bersikap wajar setelah tidak bertemu selama tiga tahun, segala benteng pertahanan Timur justru runtuh seketika hanya dengan melihat Eva tersenyum. Timur mati-matian mempertahankan kesan tidak tertarik selama bercakap-cakap dengannya, meskipun ia masih mengingat semua hal tentang hubungan mereka di masa lalu.

Situasi menjadi semakin rumit ketika mereka diharuskan bertemu kembali dan bekerja sama mempersiapkan rangkaian acara perayaan ulang tahun ke 50 Dear Radio. Mau tidak mau, Timur harus melakukannya. Demi Kakek yang ingin mendapatkan kembali hak frekuensi siaran miliknya yang pernah dirampas, Timur harus menghadapi perasaan yang selama ini ia coba kubur dalam-dalam.

Awal pertemuan yang tak terduga itu kembali membuka luka lama, namun juga memberikan kesempatan bagi Timur untuk memahami arti dari penerimaan dan sembuh dari patah hati yang sesungguhnya.

Lihat selengkapnya