Jangan Menangis, Ini Semua Hanya Mimpi

Sahrun Rojikin
Chapter #3

HIDUP DI DUNIA YANG SEMUANYA ADALAH NYATA

Sabtu, 2 Mei 1998. Di sebuah pasar tradisional, seorang pria tua sedang membaca koran edisi terbaru sembari menjajakan dagangannya berupa makanan-makanan dari olahan tepung-tepungan dan berbagai makanan yang dibungkus dari daun. Dari semua peristiwa yang dimuat, pak tua itu menyoroti satu berita, ia baca dengan seksama tulisan yang memuat tentang kenaikan harga bahan bakar minyak. “Kacau... kacau...,” ucap pak tua beberapakali saat dirinya membaca informasi tersebut dengan gelak tawa. Di ujung pasar di sebuah warung, seorang pemuda laki-laki berusia 20 tahunan juga tengah membaca koran dengan didampingi kopi hitam yang masih mengeluarkan uap, hanya saja koran yang ia baca adalah koran edisi 30 April 1998. Dilihat dari kerutan dahinya tampaknya ia sangat serius terhadap beberapa isi berita di koran tersebut. Disbokenya halaman yang memuat tentang ribuan mahasiswa turun ke jalan melakukan demonstrasi pada 29 April 1998. Dimasukannya robekan halaman tersebut ke dalam sebuah jurnal hariannya. Kini lengkap sudah pemuda itu mengoleksi informasi mengenai apa yang terjadi pada bulan April 1998, tentunya informasi-informasi yang bagi dirinya menarik. Berikut adalah koleksi informasi yang ia kumpulkan selama bulan April berdasarkan tanggal kejadiannya.

1. 1 April : Peringatan akan ancaman keamanan pangan negara dan impor beras yang bisa membengkak, nilai mata uang turun 70% karena inflasi, dan pengangguran yang melonjak.

2. 2 April : 88 Mahasiswa terluka dalam demonstrasi.

3. 3 April : “Tak ada kata dialog. Hati kami sudah tertusuk oleh basa-basi politik penguasa. Kami butuh reformasi politik, bukan pengarahan atau dialog.”

4. 5 April : Hilangnya 38 mahasiswa.

5. 6 April : Revisi mengenai subsidi bahan bakar minyak.

6. 9 April : Surat permintaan bala bantuan untuk pencarian orang hilang.

7. 10 April : 10.000 mahasiswa turun ke jalan.

8. 12 April : Bantuan uang dari luar negeri.

9. 14 April : Jawaban atas surat permintaan bala bantuan pencarian orang hilang.

10. 15 April : Bentrokan terjadi lagi dalam demonstrasi mahasiswa.

11. 17 April : Panglima militer mengungkap penunggang di beberapa demonstrasi mahasiswa yang terjadi belakangan ini.

12. 18 April : Dialog antara tokoh masyarakat, mahasiswa, dan 16 menteri.

13. 19 April : Meningkatnya harga pangan akibat penghapusan beberapa kebijakan subsidi.

14. 20 April : Demonstrasi masih berlanjut.

15. 21 April : Bersatunya para perempuan di jalan; dari ibu-ibu rumah tangga, mahasiswi, aktivis perempuan, dosen, sampai pekerja seks komersil.

16. 22 April : Bentrok dalam sebuah demonstrasi yang mengakibatkan 10 petugas keamanan dan 24 mahasiswa terluka.

17. 27 April : 14 orang yang hilang pada Maret lalu, 10 orang sudah ditemukan atau kembali.

Lihat selengkapnya