Blurb
Sebuah pena dari cinta pertamanya adalah harta karun sekaligus kutukan bagi Rehna. Hadiah itu menjadi saksi bisu dari sebuah cerita yang berakhir bahkan sebelum sempat dimulai, saat Loy pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan luka menganga. Sejak saat itu, Rehna menciptakan satu aturan main: jangan biarkan siapa pun masuk terlalu dalam. Ia menenggelamkan hatinya yang puitis ke dalam dunia Kimia yang logis, membangun benteng yang ia yakini tak akan bisa ditembus.
Dinding pertahanannya yang kokoh mulai retak saat ia bertemu Vir, dosen muda Kimia yang dingin, cerdas, dan entah mengapa, mampu melihat sisi lain yang Rehna sembunyikan di balik rumus-rumus. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Rehna mulai mempertanyakan aturannya sendiri dan berani untuk sedikit berharap.
Tepat ketika Rehna mulai membuka celah di hatinya, masa lalu kembali mengetuk pintunya. Loy, sumber luka pertamanya, kini kembali sebagai seorang prajurit dewasa, membawa sejuta penyesalan dan penjelasan yang telah lama tertunda.
Kini, Rehna terperangkap di antara dua persimpangan: kenyamanan semu bersama pria yang memahaminya di masa kini, atau kesempatan kedua dengan pria yang pertama kali mengajarinya tentang cinta sekaligus luka. Apakah ia akan terus berlari, atau akhirnya berani menyentuh lukanya sendiri? Dan apakah sebuah luka, jika disentuh, bisa benar-benar sembuh atau justru semakin parah?