Blurb
Auman yang terdengar begitu pekat hingga terasa menyakiti gendang telinga, ditambah sorakan kencang melihatnya begitu lincah menjinakkan jalanan tajam, aroma aspal dan tumpukan ban bekas menjadi candu kehidupannya.
"Kumohon fokus Rey, kami menunggumu di sana!" Ucap Wila menekankan pada Reyka dan pergi begitu saja.
Terkadang keegoisan manusia yang begitu yakin dan terlalu bersemangat membuatnya lupa akan segala resiko yang ada. Jika gerbang kehidupan dapat terbuka manusia menerima dengan lapang dada, mengatakan dengan kejujuran tanpa menghakimi yang salah. maka waktu terus berputar dan selalu ke arah yang sama begitupun manusia menjalani sebuah kehidupan, manusia tak dapat kembali ke masa lalu, tapi manusia bisa belajar dari masa lalu
"Aku tidak ingin melepaskanmu Rey, bagaimana jadinya kehidupanku tanpa manusia kutub ini."
begitu caranya berterima kasih, candu wanginya yang dulu kau dan aku beradu kelu, kini tiada terlihat hanya jelas terasa. bagaimana Wila menghadapi Reyka dan Kehidupannya ?