Jar Hearts

wulan garani
Chapter #1

Chapter tanpa judul #1

1

 

“Sepandai-pandainya cowok brengsek menghindari panah cupid, sekali waktu pasti kena. Damn! It’s killing me!”

 

“KONDOM?!”

Seorang mahasiswi senior bertanya setengah berteriak menggelegar di tengah lapangan. Tangan kirinya berkacak pinggang, sedangkan tangan kanannya mengayun-ayun alat kontrasepsi di udara. Ia terus menggelengkan kepalanya sembari berdecak dan menatap tajam mahasiswi di hadapannya. Senyumnya sinis menyeringai, cukup meggambarkan apa yang ada dibenaknya saat ini.

Mahasiswi baru yang berdiri di hadapannya hanya terdiam dengan wajah tegang. Rambutnya yang sebahu semakin jatuh menutupi sebagian wajahnya. Ia membuka mulut untuk menjawab, namun tak sepatah kata mampu terucap. Alih-alih memberanikan diri untuk menjawab, ia justru menarik nafas panjang dan mengurungkan niatnya. Ia menutup mata sekejap berharap OSPEK ini hanya mimpi dan nenek lampir berwujud kakak senior yang menyebalkan di hadapannya berangsur-angsur menjadi asap lalu lenyap sekali tiupan.

“Perintahnya udah jelas! Bawa atribut yang sesuai ma cita-cita lo! Kenapa lo bawanya kondom?!” tanya mahasiswi senior itu lagi. Ia menyibak rambut panjangnya.

Suasana semakin mencekam, sementara ratusan mata mahasiswa baru yang berbaris dilapangan tertuju pada keduanya. Sesekali tampak di antara mereka ada yang membenahi posisi berdirinya, sengaja untuk mengurangi lelahnya kedua kaki atau membenahi atribut yang sesuai perintah diikat pada seutas tali rafia dan dikalungkan di leher mahasiswa yang mengikuti OSPEK.

Dari kejauhan, sepasang mata tajam mengawasi kericuhan yang sedang terjadi di tengah lapangan. Tangannya terlipat di dadanya yang bidang, sedang punggungnya santai bersandar di pilar gedung utama. Kertas kemasan pembungkus permen karet yang sengaja ia simpan, dikeluarkannya dari dalam saku celana. Ia muntahkan gumpalan permen karet yang mengeras dan hambar itu ke atas kertas pembungkus. Sementara pandangannya tetap terkunci ke tengah lapangan, ia meremas kertas berisi permen karet itu mejadi bola kecil, lalu ia lemparkan ke dalam tong sampah yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Lihat selengkapnya