Jarak Dan Waktu

Seruputankopi
Chapter #6

Undangan

Tringgg .... ( bunyi bel istirahat )

 “ Angkasa gua pergi dulu ya ada urusan nih, siapin mental ya nanti si Nadin pasti bakal kesini “ Ucap Vian meninggalkan Angkasa.

 “ yoi..bro, btw lu mau kemana si?, urusan apaan? kayaknya penting amat “ jawab Angkasa

 “ ada udah, lu nggak bakal tau …. rom jagain tuh Angkasa jangan ampe di buat gila sama si Nadin “ Sahut Vian

 “ oks “ kata Romeo sambil berjalan menuju kearah Angkasa dan duduk di bangku Vian.

 “ Rom, lu merasa ada yang aneh nggak sama sikapnya Vian dari tadi pagi, keknya ada yang nggak beres dah “ tanya Angkasa heran.

 “ iya sih, kayak orang jatuh cinta wkwkkwk” jawab Romeo dengan ketawa terbahak-bahak.

  “ eh by the way Angkasa ada si “ Bilang romeo sambil menatap pintu kelas.

  “ siapa ? “ tanya angkasa

   Sesosok perempuan berdiri di depan pintu kelas XII IPA 2 itu. Siapa lagi kalau bukan Nadin. Nadin berjalan menuju tempat duduk Angkasa dan menyodorkan kartu undangan pestanya besok kepada Angkasa.

  “ hai, angkasa aku tau kamu nggak suka aku, tapi aku harap kamu bisa dateng di pesta aku besok. Aku nggak minta apa-apa kok, tapi kalau kamu nggak mau dateng juga aku bakal terima, mungkin emang udah jalan-nya aku bukan sama kamu. Sorry selama ini udah ganggu kamu. Aku tau selama ini pasti kamu risih banget. Oh ya sekali lagi aku minta maaf banget udah ganggu kamu dari masuk SMA ini. Terus juga ini kartu undangan untuk Vian dan Romeo ya, aku harap kalian bisa datang di pesta ku besok “ ucap Nadin kemudian meninggalkan Angkasa dengan mata yang berkaca-kaca.

     Angkasa hanya diam termenung, memegang kartu undangan itu di telapak tangan kanan nya. Ia bingung dengan sikap Nadin terhadap dirinya. Meskipun Angkasa adalah seorang yang sangat cuek namun ia masih punya rasa simpati sesama manusia. Apakah selama ini ia membuat Nadin menjadi sakit hati ?. Apakah dia terlalu menutup dirinya ?. Bagaimana dengan semuanya ?. Apakah dia harus datang ke pesta itu untuk membuat Nadin tidak kecewa ?. Ia merasa bahwa dunia percintaan itu sangatlah berat.

* * * * *

  Kantin Sekolah ....

 Disisi lain Vian sedang duduk bercengkrama dan makan bersama dengan gadis yang ia temui di pagi tadi, yaitu Bunga. Mereka berdua mengobrol dengan asik. Banyak hal yang mereka bicarakan, Mulai dari masa kecil, pendidikan, dan masih banyak lagi. Mungkin Vian lah yang sudah begitu dekat dengan Bunga kali ini. Vian merasa nyaman berada di dekat Bunga begitu juga sebaliknya. Dengan kata yang begitu lembut membuat hati Vian merasa tentram mendengar suara Bunga.  

 “ Kak vian, nanti kalau sudah lulus mau kuliah dimana “ tanya Bunga

 “ oh, kalau udah lulus sih niatnya mau bareng temen temen ambil beasiswa ke Luar negeri “ jawab Vian sambil menyuap makananya.

 “ wahh … keren ya kak, berarti kakak sama temen nya saling support satu sama lain ya “ sahut Bunga antusias sambil memakan yoghurtnya.

 “ ya gitu deh … “ ucap Vian menatap wajah Bunga

 Vian mengambil sapu tangan dari sakunya, kemudian membersihkan yoghurt yang menempel di mulut Bunga.

Lihat selengkapnya