Jarak Dan Waktu

Seruputankopi
Chapter #9

Pesta ( 2 )

  Layar hitam kemudian terang di karenakan timbul notifikasi dari sebuah aplikasi chat, hanya senyuman kecil di dapat saat vian membacanya. ya pesan tersebut di dapat dari teman barunya yang baru saja diajak jalan olehnya ke mall untuk membeli baju, Bunga

Di sisi lain Angkasa dan Romeo sedang menyiapkan segala sesuatu yang harus di bawa pada saat mereka ke pesta yang diadakan Nadin nanti malam. Hanya boneka kecil yang di beli Angkasa untuk di berikan kepada Nadin. Mungkin menurutnya boneka kecil itu sudah lebih dari cukup.

 Jam menunjukan pukul 7 malam …..

    Angkasa mengendarai mobilnya menuju rumah Romeo terlebih dahulu, sedangkan satu sahabatnya lagi sedang mengendarai motornya menuju rumah teman barunya yang akan menemaninya di malam ini. Setelah beberapa menit akhirnya Angkasa tiba di depan rumah Romeo dan langsung meneruskan perjalan bersama Romeo ke tempat pesta berlangsung.

 Drtttt ....drttt …..                       

Vian : “ halo, bunga aku sudah sampai di depan rumah “

Bunga : “ halo kak, baik sebentar “

   5 menit Vian berada di atas motornya, menunggu kehadiran sesosok putri yang akan menemaninya malam ini. Ia sangat penasaran dengan wujud dari putri ini. Akhirnya suara bunyi pintu terbuka menandakan sesorang akan keluar dari rumahnya, mata Vian langsung berubah arah menuju suara tersebut. Ya disana sudah ada bunga yang menggunakan gaun putih yang baru di belinya tadi bersama Vian. Cantiknya mengalahkan dewa kecantikan dari yunani. Membuat Vian terbelalak melihatnya. Tanpa basa-basi akhirnya Vian dan Bunga langsung menuju tempat pesta itu. 

  Angkasa dan Romeo sudah lebih dulu sampai dari Vian. Mereka berdua menunggu kehadiran salah satu sahabatnya, akhirnya salah satu sahabatnya itu yaitu Vian sampai. Tak lama dari itu Angkasa dan Romeo keluar dari mobil dan menyusul kearah parkiran motor Vian. Mata Romeo sangat fokus melihat wanita disamping Vian. Hanya rambut dan bagian belakang saja yang terlihat, namun menurutnya rambut dari wanita tersebut sangatlah indah, hingga matanya tak kuasa melihatnya.

“ sa, liat dah cewe si Vian, rambutnya bagus banget anjir, pasti mukanya juga tuh “ sahut Romeo.

“ terus...? “

“ ya, gimana ya ? “

Lihat selengkapnya