Jarak

Nofi Anisa
Chapter #2

Pertemuan

Aku duduk dalam lamunan. Teringat awal sebuah pertemuan. Awal dari semua hubungan ini.

Waktu itu aku tidak mengenal Adit. Pernah suatu hari saat sekolah kami mengadakan acara jalan santai aku berjalan beriringan dengan temanku Yaya. Disana aku bertemu dengan hampir semua siswa di sekolahku.

Secara tidak sengaja aku dan Yaya bertemu dengan Roi. Roi adalah teman dalam satu organisasiku. Kami cukup akrap karena Roi sering curhat denganku. Dia selalu cerita soal cewek yang dia suka tapi cewek itu tidak memberikan kepastian terhadap Roi.

"Ca ini ada yang mau kenalan. Katanya suka sama kamu" Suara Roi dari belakang. Aku menengok dan melihat Roi bersama 5 temannya. Salah satu dari mereka ada yang aku kenal selain Roi yaitu Yoga.

"Siapa?" Jawabku dengan santai

"Itu Adit yang suka sama kamu" Jawab Roi sambil tersenyum.

Aku melihat ke empat lelaki yang bersama Roi salah satunya adalah Yoga. Aku tidak tau yang mana Adit kala itu. Tapi aku melihat seorang lelaki berbadan pendek, lebih pendek dariku dengan rambut lurus memberiku senyum.

Dan aku berkata dengan lelaki itu "Nggak kann? kita mah temenan semua yaaa" Sautku sambil melempar senyum kearahnya. Dan lelaki itu berbalik melempar senyum kearahku.

Saat itu aku tidak terlalu serius menanggapi perkataan Roi. Dari belakang ada lelaki menyusul dan berjalan di samping Yaya. Ternyata lelaki itu lelaki yang sedang dekat dengan Yaya.

Mereka berjalan bersama di depanku. Yoga menghampiriku dan berjalan bersebranganku. Yaya sudah berjalan di depanku. Aku dan yoga berbincang-bincang ringan dengannya, saling melempar senyum.

Sedangkan Roi dengan ke 3 temannya sudah berjalan jauh meninggalkan kami. Hanya yoga yang tinggal dan menemani jalannku. Aku kenal dengan yoga karena kami pernah mendaftar organisasi yang sama. Tapi bedanya aku berhenti. Sedangkan Yoga tidak. Semenjak itu kami kenal tapi tidak terlalu akrab.

"Kamu punya pacar yog?" Tanyaku

"Punya dong" Jawab Yoga

"Sekolah dimana?" Sambil ku melihat wajahnya.

"Yang jelas bukan di sekolahan kita. Tapi ya adalah. Pacarku kelas 3 SMA" Jawabnya.

Waktu itu kami masih duduk di bangku SMA kelas 2 tetapi sudah mau semester akhir. Sehingga kami sebentar lagi akan beranjak ke tingkat akhir.

"Wih tua dong" Jawabku sambil tertawa.

"Ya enggaklah cari tuh yang dewasa. Masa kaya kamu" Jawab yoga sambil mengusap kepalaku. Tapi segera aku menangkis usapan Yoga.

"Ihh apaan sihh. Mending yang muda-muda lah. Yang tua mah ngga enak" Jawabku lagi

"Iya iya bolehh" Sautnya

Kami berbincang cukup lama hingga kami hampir tiba di garis finish jalan santai. Garis finish sudah ada di sebrang jalan. Tangan Yoga meraih tangannku dan mengajak ku menyebrang. Aku menurut menyebrang bersama.

Lihat selengkapnya