JATUH CINTA SETELAH MENIKAH

Mu Xuerong
Chapter #2

Rasa Yang Tidak Bisa Dijelaskan

Entah sejak kapan senyum Arunika mulai membayangi pikiranku. Dia seperti hujan yang meresap perlahan ke tanah—tak terasa, tapi tahu-tahu membasahi seluruhnya.

Kami semakin sering bertemu, baik karena tugas rumah sakit atau kebetulan yang terasa terlalu sering untuk disebut kebetulan. Bahkan cara dia memanggil namaku, dengan nada pelan seolah penuh rahasia, membuat merasa seperti remaja SMA yang sedang jatuh cinta untuk pertama kali.

Padahal aku sudah menikah. Aku tahu itu. Dan rasa bersalah itu nyata, seperti batu besar yang kugendong di dada. Tapi tetap saja aku terus berjalan, karena bersamanya rasanya seperti bebas. Seperti tak perlu menjadi versi dokter sempurna atau suami teladan. Aku hanya Rangga, dan dia menerimaku seperti itu.

Suatu malam, kami terjebak lembur lagi. Hujan turun lagi. Hujan yang sama, tapi rasanya tak sama. Arunika duduk di dekat jendela, menatap titik-titik udara yang berlarian di kaca.

"Kamu pernah ngerasa... sayang banget sama sesuatu, tapi kamu nggak bisa memilikinya?" tanyanya pelan.

Aku menoleh. Suaranya serak. Matanya tetap menatap jendela.

"Setiap hari," jawabku.

Dan malam itu, tak ada yang kami katakan lebih lanjut. Tapi jarak antara kami terasa lebih dekat dari sebelumnya. Sebuah jarak yang tidak bisa diukur dengan meteran, tapi terasa di dada, di tenggorokan, di ujung jemari.

Arunika bukan godaan. Dia cermin. Cermin dari semua hal yang tidak pernah aku miliki, tapi diam-diam aku rindukan. Cermin yang menampilkan bagaimana pernikahanku menjadi rutinitas tanpa napas, bagaimana aku sendiri bahkan lupa seperti apa rasanya dicintai dan dicintai.

Lihat selengkapnya