Siang ini, aku kembali ke rumah sakit, tempat di mana Ayah dirawat, setelah dua hari aku tidak menunjukkan wajahku pada keluargaku. Aku memilih untuk tinggal di gedung itu bersama orang-orang yang sudah mempekerjakanku.
Pak Kimura memberiku 1,5 juta yen pagi ini, ia mengizinkanku pergi untuk membayar semua tagihan di rumah sakit. Mungkin, ini untuk yang terakhir kalinya aku bertemu keluargaku, namun entah mengapa, aku tidak sanggup melihat wajah Ibu jika nanti kami bertemu.
Pak Kurosawa mengantarkanku sampai di depan Rumah Sakit Nakagawa, ia memintaku kembali dalam satu jam. Aku langsung menuju ruangan tempat di mana aku harus membayar biaya operasi dan perawatan Ayah selama di rumah sakit. Aku ragu, apa aku harus menemui Ibu saat ini ? aku takut, tapi aku sangat ingin bertemu dengannya.
“Kakak ?” terdengar suara Sora memanggi, aku langsung menoleh dan melihat Sora yang sudah berdiri di belakangku.
“Sora-chan ?”
“Sedang apa Kakak di sini ? Kakak dari mana saja ?” tanya Sora dengan suara yang pilu, ia terlihat seperti akan kembali menangis.
“Kenapa kau selalu menangis saat melihat Kakak ? Kakak baik-baik saja, di mana Ibu dan Aki ?” tanyaku sambil menghapus air matanya.
“Aki pulang ke rumah untuk mengambil pakaian ganti Ibu dan Ayah. Ibu sedang menemani Ayah di kamarnya. Kakak bagaimana ini ? kita tidak punya uang untuk membiayai operasi Ayah, kasihan Ibu menangis setiap hari"
“Kau jangan khawatir, biaya operasi dan perawatan Ayah sudah kakak bayar semuanya. Mudah-mudahan, secepatnya Ayah bisa segera dioperasi”
“Dari mana Kakak mendapatkan uang sebanyak itu ? Aki bilang, biayanya sangat besar, kita tidak punya tabungan dan juga asuransi untuk membayarnya”
“Kakak bekerja, bos Kakak meminjamkan uang untuk membayar biaya operasi Ayah. Jadi, katakan pada Ibu untuk jangan menangis lagi ya ?” pintaku, aku berusaha tersenyum padanya. Aku tidak ingin Sora tahu yang sebenarnya, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu ?
“Be…benarkah ? pasti bos Kakak orang yang sangat baik, kalau tidak, mana mungkin dia memberikan uang sebanyak itu ?”
“Iya, dia orang yang sangat baik. Sora, tolong berikan uang ini pada Ibu. Ini untuk membeli makanan dan juga uang tebusan surat rumah yang pernah Kakak gadaikan, tolong berikan pada Ibu ya ?” pintaku sambil memberikan uang 500 ribu yen ke tangan adik perempuanku.
“Uang sebanyak ini ? apa tidak apa-apa Kak ?” tanya Sora yang gemetar menerima bungkusan uang berisi 500 ribu yen, tentu uang sangat banyak baginya.
“Iya, tidak apa-apa. Kalau begitu, Kakak pergi dulu. Kakak harus kembali bekerja, tolong sampaikan pada Ibu kalau Kakak baik-baik saja, tidak usah mencari Kakak, kau mengerti ?”
“Kakak mau pergi ke mana ? kapan pulang ke rumah ?”