Siang ini, tepat pukul 2.00 aku harus berangkat melaksanakan tugas pertama yang sudah diberikan untukku. Aku harus pergi ke Kota Strasbourg, Alsace di Prancis, membawa bayi yang sudah disiapkan untuk kuantar kepada "seseorang" yang sudah menunggu di tempat itu. Aku tidak tahu, apakah aku akan berhasil menjalani tugas pertamaku ? aku benar-benar ingin mundur setiap kali kulihat petugas bandara memeriksa semua barang bawaan para penumpang, rasanya nyaliku ciut, aku benar-benar ingin mundur sekarang.
“Kau tidak berpikir untuk mundur'kan ? Hayato-kun !” ucap seseorang yang sudah berdiri tepat di belakangku, aku langsung menoleh padanya. Bagaimana bisa ia tahu apa yang ada dalam pikiranku saat ini ?
“Ah… tidak, aku hanya sedikit takut.” Jawabku, aku tidak tahu bagaimana menyembunyi rasa gugupku saat ini.
Pak Kurosawa tersenyum sinis, aku bisa melihat, dia membawa seorang wanita yang waktu itu kulihat di gedung apartemen saat pertama kali aku bergabung, aku bahkan lupa siapa nama wanita muda itu.
“Hayato-kun, aku rasa Tuan Kimura sudah memberitahu apa yang harus kau lakukan. Jadi, aku datang bersama Nona Aikawa Saki yang akan berpura-pura menjadi istrimu sampai kau tiba di Bandara Strasbourg Entzheim di Kota Strasbourg. Setelah itu, kau harus membawa bayi ini ke Apartement St.Antoniet dengan menaiki taksi.”
“Tunggu dulu, maksudmu, aku harus membawa sendiri bayi ini ke pria yang tidak aku kenal yang menungguku di apartemen entah apa namanya itu ? bukannya aku kesana bersama wanita ini ?” tanyaku sedikit tidak mengerti permainan kotor orang-orang ini, entah sejak kapan mereka mengubah peraturan tanpa memberi tahu'ku terlebih dahulu sebelumnya.
“Kau terkejut ? maaf, Hayato karena kami tidak memberitahumu bahwa Nona Aikawa tidak akan bersamamu sampai tempat tujuan, melainkan dia hanya menemanimu sampai tiba di Bandara Strasbourg dan seterusnya, kau akan membawa bayi ini seorang diri”
“Apa ? kenapa tiba-tiba peraturannya berubah seperti itu ?”
“Sekitar satu bulan yang lalu, Nona Aikawa bertugas membawa salah seorang balita ke kota yang sama, petugas bandara hampir curiga padanya, karena balita yang ia bawa terus menangis. Beruntung dia bisa lolos saat itu dari incaran petugas. Kami tidak mau hal itu sampai terulang lagi, jadi dia hanya akan menemani sampai bandara. Setelah itu, dia harus kembali, yang jelas, dia tidak akan bersamamu.” Pak Kurosawa memaksaku untuk mengerti semua jalan yang sudah mereka siapkan, namun tetap saja aku merasa tidak tenang. Bagaimana bisa mereka terus mencuri bayi dan tidak pernah tertangkap, orang-orang macam apa mereka ini ?
“Baiklah, aku mengerti" jawabku pelan.
“Kau tidak perlu khawatir Hayato-kun, anak yang kita bawa ini masih berusia tiga bulan. Dia tidak akan terlalu rewel, kita hanya perlu sedikit ber'akting selayaknya pasangan suami istri sungguhan. Selama di perjalanan nanti, kau tidak perlu menjawab pertanyaan dari orang lain, serahkan semuanya padaku.” Ucap Aikawa Saki sambil tersenyum, aku bisa melihat senyumannya tidak jauh berbeda dari senyuman semua orang yang terlibat dalam penculikan ini.
Aku tidak ingin menjawabnya, mungkin memang sebaiknya aku menuruti perkataan mereka, agar aku bisa lolos dan membawa bayi ini secepatnya pada seseorang yang sudah menunggu di apartemen itu dan kembali ke Jepang dengan selamat.