JEBAKAN MAYA

YUYUN BUDIAMAN
Chapter #1

PROLOG

Suatu malam di bulan September, suhu kota Jakarta mencapai 36 derajat celsius dan kelembapannya berada pada kisaran 87 persen. Kondisi ini mengakibatkan udara terasa sangat panas dan lembap.

Di kamarnya di lantai dua, Burhan Hasanudin gelisah dan susah tidur. Sudah lama ia tidak berani menyalakan AC kendati mesin pendingin ruangan itu masih terpasang pada dinding kamarnya. Ini terjadi sejak seorang dokter spesialis mendiagnosis Burhan terkena penyakit langka bernama legionellosis, sejenis pneumonia atipikal atau 'radang paru-paru yang tidak lazim' yang disebabkan oleh mikroorganisme. Dan mikroorganisme itu adalah bakteri legionella pneumophila yang berasal dari AC. Dokternya tidak salah, tapi penjelasannya kurang lengkap. Salah satu penyebab munculnya bakteri ini adalah karena filter AC tidak pernah dibersihkan. Jadi, Burhan seharusnya membersihkan filter AC, bukan mematikan AC-nya.

Kalau bukan karena udara panas dan lembap, malam ini seharusnya Burhan bisa tidur nyenyak karena dua alasan. Pertama, ekspor furniturnya ke Amerika Serikat naik tiga puluh persen lebih. Kedua, anaknya mengabarkan bahwa ia baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan. Mengapa keberuntungan sering disertai kesialan? tanyanya dalam hati. Selain udara panas yang membuatnya sulit tidur akhir-akhir ini, istrinya juga telah menceraikan dirinya. Ini berarti ia harus rela mengorbankan uang satu atau dua juta rupiah per malam untuk menyewa seorang wanita panggilan yang relatif bersih dan nyaman. Ia baru mencobanya dua kali dan lumayan bisa memenuhi libidonya yang tinggi.

Merasa tersiksa, Burhan keluar dari kamarnya dan duduk di kursi balkon. Di tempat ini, ia merasa lebih nyaman. Semilir angin kemudian membuatnya mengantuk. Antara sadar dan tidak, tiba-tiba ia melihat sebuah benda dengan lampu kecil yang berkedip-kedip, melayang ke arahnya. Ia mengucek-ngucek matanya untuk memastikan penglihatannya tidak salah dan jiwanya belum masuk ke alam mimpi.

Benda itu adalah sebuah drone DJI Mavic 2 Pro yang dimodifikasi dengan penambahan sebuah silinder kecil berisi gas asetilena, bahan yang mudah terbakar dan menyala hanya dengan satu percikan listrik, bahkan melalui pelepasan listrik statis yang berasal dari permukaan kulit dan rambut.

Burhan seperti terkena gendam. Ia hanya terdiam dan melongo ketika drone itu melayang sekitar sepuluh sentimeter di atas kepalanya. Beberapa detik kemudian, katup silindernya terbuka, tepat bersamaan dengan munculnya percikan listrik yang berasal dari baterai. Seketika drone itu meledak, menyebabkan bagian atas tubuh Burhan menyala. Burhan berteriak panik dan meloncat dari balkon. Tubuhnya jatuh dari ketinggian 4,5 meter, membentur jalur beton yang membelah taman di halaman rumahnya.

Lihat selengkapnya