Jeda

surya melati
Chapter #4

Apa kabar?

"Aku sengaja pergi jauh meninggal kan mu agar aku tau seberapa menyakitkan menahan rindu itu " - Sawarna Jingga

Aku coba mengobrak-abrik tas ransel ku kupastikan kembali bahwa aku yakin telah membawa Dompetku , mampus malu tujuh turunan jika sampai aku lupa bawa dompet, sementara kopi yang sudah ku minum kini hanya menyisakan ampasnya, aku memohon izin untuk kembali ke tempat dimana aku duduk untuk memastikan bahwa dompet ku tidak tertinggal ,dengan terburu-buru aku berbalik,Brukkkk!! Aku menabrak seseorang ibu-ibu yang masih terbilang cukup muda . "Aduhhh" aku sedikit berteriak dengan muka kesakitan,belum sempat aku mengucapkan kata maaf ,akupun dibuat kaget melihat nya.

"Tanteeeeee" sapa ku sedikit berteriak dan kaget, Tante Fatma pun juga begitu seperti tercengang melihat ku.

" Jingga .. Apa kabar kamu? " Senyum lebar tipis dan manis meski sudah terlihat diwajahnya gerutan-gerutan namun tak pernah memudar kan kecantikan nya, lalu kami sedikit berbincang didepan meja kasir lalu mengulur kan beberapa lembar uang dan biaya ngopi ku pun dibayarkan oleh beliau ,sebenarnya aku sungkan dan malu untuk pertama kali bertemu eh malah nyusahin orang, sungguh aku memiliki banyak hutang budi dengan beliau , namun bisa dibilang untung juga sih aku bertemu beliau kalau tidak bisa-bisa aku disuruh untuk mencuci piring di cafe itu, perbincangan kita berlanjut di rumahnya, benar tante Fatma mengajak ku main kerumahnya dan kami bercerita banyak tentang masa lalu tanpa terkecuali tentang dia, tante Fatma adalah adik dari Bapaknya Armanta , aku ingat pertama kali Armanta memaksa ku untuk membantu saudara nya yang katanya butuh temen untuk membantu nya menyelesaikan pekerjaan mengetik,

" Heh gue butuh bantuan lu nih pliss bantu gue dong cantikk, bantuin gue ngetik, soalnya gue gak bisa ngetik tapi kalau ngetik chat ke lu bisa banget " dengan wajah memohon yang sok cakep pada masanya dan gombalan garing seperti nasi yang udah dijemur berhari-hari.

Lihat selengkapnya