JEJAK

galih faizin
Chapter #9

Bercerita Dengan Ayah

"Belakangan ini ayahmu sulit makan. Dan tadi pingsan lagi," kata oma ketika aku mendapatinya di kamar ayah.

Ayah tampak kasihan. Setiap hari kondisinya semakin memburuk. Dan aku, anak satu-satunya, tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa mengembalikan tawanya, ketampanan, kegagahan, kelincahan, atau hanya suara indahnya.

Pagi di hari Minggu, setelah memandikan ayah aku menemaninya berjemur di halaman belakang.

"Sembuhlah, kembali seperti dulu lagi," kataku membuka pembicaraan.

"Bukankah Ayah pernah bilang bahwa laki-laki harus kuat. Masih ingatkah? Dan sekarang tunjukan pada anakmu ini bahwa kalimat itu benar."

Mata ayah terlihat berkaca-kaca.

"Ayah juga memberi tahu bahwa kita tidak boleh berputus asa apapun yang terjadi... akan selalu ada jalan keluarnya."

Aku membiarkan air matanya yang mulai membanjiri pipinya.

Lihat selengkapnya