Perjalanan mencari cinta pertama, bagi Paman Ben, berawal di Leiden dan berakhir di depan air terjun Lembah Harau. Seluruh gejolak cintanya selama dua puluh tahun ini seolah terwakili gemuruh air yang jatuh di telaga. Tempias air dan hangat mentari yang menerobos di sela-sela daun dan dahan melingkupi dirinya dan cintanya. Mengingatkanku pada adegan film yang kutonton belasan tahun lalu, yang aku lupa judulnya. Lalu ... oh, kalau tidak salah Keegan juga ada di sana. Sungguh mengherankan. Cowok degil itu terus membuntutiku, bahkan sejak aku bayi. Anehnya lagi, justru Keegan dan aku yang diminta Paman Ben untuk menemaninya dalam perjalanan melelahkan selama tiga hari demi mencari cinta pertamanya.
Oh, baiklah. Sebelum aku tertidur, akan kuceritakan saja kisah ini. Seperti yang kubilang, kisah ini bermula di Leiden. Aku akan memulainya dengan ....
Pada suatu pagi, seorang lelaki bernama Bernard Hadison terbangun dengan ingatan akan Rinjani, perempuan berambut kecoklatan yang diam-diam dicintainya.