David dan Joko beranjak dari lokasi mereka yang sementara, setelah menerima ancaman langsung dari Tony. Suasana di sekitar mereka sepi, namun ketegangan terasa menyelimuti malam itu. Langkah-langkah mereka berhati-hati, seperti dua bayangan yang melintas di sela-sela jalan setapak. Di dalam benak David, ancaman yang diterima malam itu semakin menguatkan tekadnya untuk menghadapi Tony sampai akhir.
"Dia serius kali ini, Dav," ucap Joko pelan sambil menatap jalan di depan mereka. "Gue yakin dia udah nyusun rencana buat ngeberesin kita."
David hanya mengangguk. "Gue tau, Jo. Tapi kita nggak bisa mundur sekarang. Dia harus tahu kalau kita nggak bakal menyerah begitu aja."
Di tengah perjalanan, David menerima pesan singkat dari Reza. Mereka telah sepakat untuk bertemu di sebuah gudang tua di pinggiran kota. Reza memiliki informasi baru yang menurutnya bisa membawa mereka lebih dekat ke bukti kuat untuk menghancurkan Tony. David dan Joko segera menuju lokasi pertemuan, mengambil jalan pintas dan menghindari tempat-tempat yang bisa menjadi sasaran pengintaian.
Sesampainya di gudang, Reza sudah menunggu dengan berkas-berkas di tangannya, wajahnya tegang namun tampak penuh keyakinan. "Kalian tepat waktu," sapanya, lalu menyerahkan beberapa lembar dokumen kepada David.
"Apa ini, Za?" tanya David sambil membuka lembaran itu.
"Ini bukti transaksi ilegal yang gue dapet dari kontak gue di kepolisian," jawab Reza serius. "Tony dan anak buahnya sering menggunakan perusahaan cangkang untuk menyembunyikan aliran uang dari bisnis ilegal mereka. Perusahaan-perusahaan ini seolah-olah bersih, tapi ternyata mereka dipakai buat nyalurin uang haram."
David dan Joko membaca setiap dokumen dengan seksama, menyadari bahwa mereka akhirnya menemukan bukti yang cukup kuat untuk menghancurkan Tony dari dalam. Bukti ini akan sulit disangkal di pengadilan jika sampai di tangan pihak yang tepat.
Namun, Reza segera memperingatkan, "Kita harus gerak cepat. Gue yakin Tony udah tau kalau kita mulai deket sama bukti-bukti ini. Dia pasti bakal ngerusak semua yang bisa dia musnahin sebelum polisi bertindak."
Joko mengangguk. "Lo bener, Za. Kita nggak bisa santai. Kita harus cari cara buat ngamanin dokumen-dokumen ini."
Reza menatap David dan Joko dengan penuh kepercayaan. "Gue udah punya rencana. Gue akan menghubungi seorang jaksa yang terkenal berani dan punya reputasi bersih. Kalau kita bisa yakinin dia buat buka kasus ini, kita bisa membuat tekanan yang cukup kuat untuk menuntut Tony dan jaringan kriminalnya."
David dan Joko saling pandang, menyadari bahwa waktu mereka tidak banyak. Dengan kesepakatan bersama, mereka memutuskan untuk menyimpan bukti-bukti itu di tempat aman dan segera mencari jaksa yang disebutkan oleh Reza.
Pertemuan dengan Sang Jaksa