Novia berada dibalkon ruang guru, menatap kesal sebuah buku bacaan dan lemparnya kelantai, hingga terseret mengenai ujung sepatu. Buku itu dipungut oleh Suastawa, Novia tampak marah dan cuek terhadap sekitar, lalu Suastawa mendekati Novia.
Lembut, “ Novia…, apa kamu ada masalah ?”, tanya Sustawa.
Novia terdiam, melirik kesal lalu pandangan lurus kedepan.
Suastawa membuka buku itu, terlihat isi buku itu mengesankan, “ Buku yang bagus, yang seperti ini tidak ada diprpustakaan “, ucap Suastawa.
Kesal, “ Buku itu milik orang yang pernah menjalankan bisnis, hanya orang pebisnis yang punya “, jelas Novia.
Senyum, “ Buku sebagus ini kenapa kamu lempar “, ucap Novia.
Menghantam balkon dengan kepalantangan, “ Orang yang ngasih itu, berhianat, dia malah nikah sama orang lain padahal belum putus hubungan sama aku “, jelas Novia kesal.
Suastawa prihatin, “ Lalu buku ini jadi jelek karena orang yang ngasih itu, menyakiti kamu ?”, tanya Sustawa.
Menghela nafas, “ Buku itu bukan dia yang buat, itu buatan Robet T Sakai, salah satu orang sukses dunia, banyak yang sukses oleh buku itu “, jelas Novia.
Suastawa mendengarkan segala ucapan Novia.
“ Karena buku itu aku punya tujuan, disana ada investasi, karena aku tidak cukup uang jadi tulisan yang aku jadikan investasi, karena cerita itu tidak kenal tanggal kadaluarsa “, jelas Novia.
“ Orang-orang menganggap aku gila atau tinggi impian, karena mereka melihat aku ini cuma anak buruh tani, salah punya cita-cita tinggi, lagian tidak sepeserpun aku minta biaya “, ucap Novia.