JEJAK PUTIH ABU-ABU

noviadewi
Chapter #4

SEBENARNYA

Suastawa dan dari kalangan OSIS kelas sebelas, tiap senggang selalu mengajak Novia bila menyelendiri, sering kali Ardana bertingkah konyol yang kadang buat kesal Novia, tapi sering kali tertawa. Seiring berjalanya waktu ada pecalonan OSIS baru, teman sekelas mendesak Novia untuk ikut, sangat terpaksa, semua dilalui dan berharap tidak terpilih.

“ Haruskah ikut jadi OSIS, aku harap tidak terpilih biar bisa fokus membuat karangan “, batin Novia.

Novia ikuti seluruh kegiatan seleksi, kini semua dilapangan sepak bola, semua memakai baju olah raga putih kombinasi biru donker dan celana trening. Ini adalah tes terakhir meraih topi almamater dengan tiarap, semua yang ada disana antusias meraih topi itu, diantara seluruh perempuan Novia yang pertama kali mendapatkan topi almamater itu. Semua muka dan tubuh mereka terbalut debu, semua tampak cemong, semua dibariskan dan dinyatakan lulus jadi pengurus OSIS.

Tersentak, “ Apa…., jadi OSIS…..”, batin Novia.

Setelah dibubarkan, Novia dan pengurus OSIS yang lain kembali kesekolah, ketika masuk kelapangan tengah sekolah murid yang lain berbaris, terdengar dari pengeras suara.

“ Inilah…. Pengurus OSIS SMA Satu Pupuan yang baru…., beri tepuk tangan yang meriah “, ucap Pinarti Waka Kesiswaan.

Riuh tepuk tangan terdengar, pengurus OSIS yang baru berbaris paling barat dilapangan tengah sekolah, selain Novia beraut bangga karena terpilih. Setelah kumpul sama pengurus baru, Novia kekelas X.4, terdengar tepuk tangan dari teman sekelasnya, Novia tertegun, melihat semua murid hanya Novia satu-satunya OSIS dari kelas X.4 . Melihat wali kelas yang berpakaian serba hijau gading, seorang lelaki tampan bernama Yadnya, melangkah mendekati Novia yang berbalut debu.

Dijabat, “ Selamat kamu jadi perwakilan kelas sepuluh empat menjadi OSIS “, ucap Yadnya.

Novia mengangguk seakan tidak percaya, lalu kembali ketempat duduk, disebelah teman duduknya Meina siswi yang tubuhnya lebih pendek, mengancungkan jempol. Kini rapot dibagikan, Novia melihat nilai rapot, kebanyakan nilai selama tengah semester jauh dari harapannya, setelah itu semua murid pulang. Sampai dirumah Novia ditertawai oleh Ratih dan Budiasa, Waniti baru masuk kepekarangan datang dari kebun.

“ Hahaha…., cemong… “, ucap Ratih meledek.

Lihat selengkapnya