Bererapa hari setelahnya Novia mengalami kecelakaan yang membuat luka parah pada punggung tangan kanan untuk waktu yang lama Novia tidak bisa menggunakan tangan kanannya dan tidak bisa ikut foto OSIS.
Geram, “ Gara-gara truk bobrok itu aku jadi kayak gini, aku tidak bisa ikut foto bareng dianggota OSIS, iiihhhh…..”, batin Novia.
Kesal, “ Kirai mau bantuin ke Puskesmas, malah kabur, dasar tidak tanggung jawab “ bati Novia.
Menatap tangan yang diperban, “ Kalau tidak bisa pakai yang kanan, pakai yang kiri “, batin Novia.
Novia melatih diri menulis dengan tangan kiri, selama sebulan lebih Novia diantar dan dijemput, beberapa yang perduli membantu Novia menuliskan tugas dan catatan. Karena luka parah itu Novia tidak diikutkan lomba, kekecewaan melanda beberapa waktu, tangan Novia telah sembuh, dilatih lagi menulis.
Seorang guru laki-laki bertubuh tinggi atletis mendekati Novia yang duduk disenderan taman.
Kasihan, “ Novia ada yang mau bapak sampaikan sama kamu “, ucap Sang Armika.
Ditebak, “ Pasti saya tidak bisa ikut kompetisi “, ucap Novia.
Menyesal, “ Maaf tapi kondisi kamu saat ini tidak memungkinkan ikut, mungkin tahun depan “, uacap Sang Armika.
Teringat kegagala yang terulang empat kali sedari SMP, Novia pun memberi keputusan.
Tegas benada lembut, “ Sepertinya saya tidak akan ikut lagi pak, ini sudah empat kali saya gagal, jadi saya tidak kan ikut “, ucap Novia.