JEJAK PUTIH ABU-ABU

noviadewi
Chapter #7

DEMI PEMBUKTIAN

Waktu berlalu, seperti yang telah terprogram, saat UN kelas XII, kegiatan bazar keliling diadakan demi penggalangan dana OSIS, dan rencana diadakan SMANSAP CUP, tanding footsal antar SMP. Untuk bazar tidak ada kendala yang berarti tapi ketika SMANSAP CUP diadakan ada sebuah masalah besar yang menyeret seluruh anggota OSIS. Semua dikumpukan pada sebuah ruangan kelas, semua Pembina dan Waka Kesiswaan ikut, disana mereka diomel habis-haisan.

Pembina sekbid empat ngomel, “ Kalian tidak ada kerjasamanya, senior main mono poli, junior tidak ditugasi, organisasi amacam apa ini, terutama sekbid empat, bola rusak harus dipakai pemain, memalukan ! “, oceh Tole.

Waka Kesesiswaan ngomel, “ Kalian sebagai OSIS ujung tomak sekolah harusnya bisa kerjasama, junior harusnya koodinasi sama senior, malah pasif, Veliana kamu ketua atau bukan! yang seperti ini bukan sesuatu yang sepele, inikah karakter anak SMA, kekanak-kanakan !“, ucap Pinarti.

Pembina yang lain ngomel, “ Inikah program bersama, ini program golongan, kalian tidak ada kerjasamanya, masih pantaskah kalian jadi OSIS “, ucap Superjaya.

Ucapan itu menyakiti perasaan mereka, yang perempuan selain Novia menangis yang laki-laki lain selain Ardana cemberut menahan kesal, senyam senyum Ardana membuat jengkel Pembina.

Mengebrak meja, “ Ardana senyam senyum kamu itu tidak ada gunanya disini, kamu pikir ini lucu “ ucap Sang Armika.

Seketika raut Ardana datar, Novia tolah toleh, semua tidak ada yang berani bicara, terihat raut muka Pembina didepan yang sanagt kesal.

Jengkel, “ Kenapa kalian diam, kami tidak perlu tangisan kalian “, ucap Pinarti.

Novia sudah tidak tahan, pemojokan ini membuat Novia ambil tindakan, lalu mengangkat tangan.

 “ Ya kamu, berdiri “, ucap Pinarti tegas.

Novia berdiri, rautnya datar, “ Maaf atas kesalahan kami, tapi kegiatan ini harus berlanjut, biarkan kami menyelesikan program ini “, ucap Novia.

Menatap tajam, “ Kamu ketua OSIS “, ucap Superjaya.

Menghela nafas, “ Tentu saja bukan, saya hanya anggota, karena dipaksa jawab dan tidak ada yang berani maka saya yang bicara “, ucap Novia.

Lihat selengkapnya