Sejak dini hari, hujan deras mengguyur desa kecil di tepi sungai itu. Suara rintik yang awalnya ringan berubah menjadi gemuruh deras yang menimpa atap rumah, menimbulkan dentuman yang berulang-ulang. Awan pekat menggantung rendah, seolah menekan bumi dengan beratnya sendiri.
Siti, seorang ibu berusia tiga puluhan, masih sibuk menyiapkan sarapan untuk anaknya, Raga, yang baru delapan tahun. Raga batuk pelan, wajahnya sedikit merah karena demam, namun tetap ceria.
“Bu… nanti kita main di sungai ya?” tanya Raga sambil menatap hujan di luar jendela.