JEJAK RAGA

Dyah
Chapter #8

Chapter 8 - Di Ambang Putus Asa

Hari ketiga pencarian tiba. Tubuh Siti sudah lelah luar biasa. Dua hari menyusuri sungai, tanah berlumpur, dan reruntuhan bekas banjir telah menguras tenaga, tapi hatinya tetap tak rela menyerah. Setiap langkah terasa berat, setiap napas seperti ditahan oleh dunia yang runtuh di sekitarnya.

Langit kelabu masih menyelimuti desa. Meski hujan sudah berhenti, tanah tetap licin dan berair. Bau lumpur dan sisa-sisa kayu hanyut memenuhi udara.

Siti terus menyisir sepanjang sungai bersama relawan, menatap setiap papan kayu, setiap puing, berharap melihat Raga di antara mereka. Namun satu demi satu harapan kecil itu sirna.

“Bu… kita istirahat sebentar,” kata Imam, relawan yang menemani Siti sejak awal. Wajahnya penuh keprihatinan. “Ibu sudah terlalu lelah. Jangan paksakan diri terlalu jauh.”

Siti menggeleng. “Tidak… saya harus menemukan anak saya… Saya tidak akan menyerah...” suaranya pecah, napas tersengal, tubuh gemetar.

Lihat selengkapnya