JEJAK RAGA

Dyah
Chapter #11

Chapter 11 - Malam Sunyi Tanpa Jawaban

Malam itu gelap dan hening, hanya diterangi lampu darurat di posko evakuasi. Hujan sudah berhenti sepenuhnya, tapi udara tetap lembap, menusuk kulit, dan membuat tubuh Siti menggigil. Bau lumpur, air sungai, dan kayu hanyut masih memenuhi udara, seolah mengingatkannya setiap detik akan kehancuran yang dibawa banjir.

Siti duduk di tepi posko, memeluk tas Raga yang ia temukan di sekolah, matanya menatap kosong ke arah sungai yang mengalir pelan. Hari itu ia telah menyisir sepanjang sungai, menemukan beberapa petunjuk: sepatu, mainan, baju, tas, tetapi Raga sendiri tetap tidak ada.

Rasa bersalah menekan dadanya. Ia menyalahkan diri sendiri karena tidak cukup cepat, karena tidak bisa melindungi anaknya saat arus deras datang. Air mata menetes, meski ia mencoba menahan isak.

Imam, relawan yang setia menemaninya, duduk di samping Siti. Wajahnya lelah, tapi penuh perhatian. “Ibu… saya tahu ini sulit. Tapi ibu sudah melakukan segalanya.”

Lihat selengkapnya