Prang.....
Suara pecahan piring kaca itu menggelegar di seisi rumah mewah itu, dan diiring dengan tangisan menghayat seorang istri sekaligus seorang Ibu.
"Dasar manusia bajingan, kalo kamu mau sama wanita murahan itu lepasin saya. Jangan kamu kekang dan kamu siksa begini!" teriak Lita dengan tangisan histeris pada Leo, Ayah kandung Kiran yang selalu membuat hidup Kiran dan Lita hancur setelah Ibunda Leo meninggal dunia.
"Tidak, saya tidak akan lepasin kamu. kamu dan Anak kamu itu yang membunuh Ibu saya. Saya gak bakalan lepasin kamu semudah itu."
"Kalo kamu memang mengira aku pembunuh, penjarakan aku. Bahkan penjara lebih baik dari rumah yang kamu bilang mewah ini."
"Hahaha... Aku tidak sebodoh itu Lita, kamu Istri saya."
"Istri kamu bilang? Aku hanya pembunuh kata mu. Yang sebenarnya Istri adalah wanita murahan yang selalu kamu banggakan di depanku!"
"Hey! Jangan menghina nya seperti itu!" ucap Leo murka lalu menampar keras wajah Lita hingga tersungkur.
"Kamu sudah tidak seperti yang aku kenal dulu semenjak wanita pelacur itu menggoda mu. apa kamu sadar? Dia tidak mencintai mu, dia hanya memanfaatkan mu Leo! Sadarlah itu," ucapan Lita membuat Leo menamparnya lagi dan ini lebih sakit dari yang sebelumnya.
"Terserah, aku tidak peduli meski aku mengetahui nya. Yang ku tahu adalah aku tidak akan menceraikan mu karena aku tidak nama baik ku hancur hanya karena mu, maka dari itu tetaplah begini."
"Lelaki bajingan!!" ucap Lita lalu pergi menuju kamarnya dan meninggalkan Leo yang hanya menatapnya remeh.