Jejak Rasa

129_
Chapter #30

Page 30

Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci atau dikenal juga sebagai Bandara Internasional Fiumicino adalah bandar udara terbesar di Italia. Adam, seorang pemuda dari salah satu desa yang ada di Indonesia, tidak menyangka jika dapat menginjakkan kakinya di tanah kekaisaran Yunani kuno yaitu Italia. Italia adalah sebuah negara kesatuan republik perlementer di Eropa, yang merupakan negara dengan salah satu militer terkuat. Pastinya kalian bertanya-tanya bukan? Sedang apa Adam di negara yang terkenal dengan mafianya? Apa yang dilakukan Adam di negara itu? Apa dia punya cukup uang untuk pergi ke negara tersebut? Itu semua akan ada jawabannya sekarang.

Adam melangkahkan kakinya dengan santai, mencoba meresapi semua yang terjadi sampai saat ini. Ia melihat ke sekeliling, banyak orang yang tidak ia kenal. Bandar udara ini sangat besar, terdapat banyak pilar yang menyanggah tempat ini.

"Adam!!" Panggil seseorang dan membuat Adam menoleh.

"Ada apa, Max?"

"Apa kau bisa berbahasa Italia?"

"Sedikit aku mengerti."

"Benarkah yang kau ucapkan itu?"

"Corretta" (benar)

"Wah hahaha bagus-bagus. Tapi, bagaimana bisa kau mengerti bahasa Italia? Apa kau bimbel bahasa Italia?"

"Tidak, orang tua ku tidak punya cukup uang untuk bimbel. Aku belajar lewat YouTube."

"sono fiero di te." (Aku bangga padamu)

Adam hanya tersenyum menanggapi ucapan Max. Hey! Kalian tidak lupa siapa Max bukan? Akan ku ingatkan kembali. Max adalah seorang Intel terkenal di Indonesia, dia merupakan anggota dari BIN (Badan Intelijen Negara) pastinya kalian bertanya-tanya, mengapa bisa seorang anggota BIN membantu Kiran dalam mengatasi masalahnya? Dan mengapa kini ia bersama Adam di Italia? Bagaimana dengan Robert? Ok baik, akan aku jawab semua pertanyaan itu.

Pertama, Kiran merupakan anak dari direktur utama perusahaan Ekstraktif, dan orang tuanya tentu banyak mengenal anggota BIN karena menjadi seorang pengusaha terkenal membutuhkan bantuan dari dalam untuk melindungi diri dari musuh di luar sana. Kedua, Max yang merupakan salah satu anggota Intel yang di percaya oleh Kiran, menyelamatkan Adam dari serangan Adit. Mengapa harus di Italia? Karena jika ia masih berada dalam negri, Adit dengan mudah mendapatkannya. Oleh karena itu Max membawa Adam ke Italia untuk menyelamatkan diri Adam. Lalu bagaimana dengan orang tua Adam? Robert sudah menyembunyikan orang tua Adam di salah satu tempat yang paling aman di Indonesia. Mengapa tidak ikut dengan Adam? Karena, tujuan utama Adit hanya Adam. Jika ia mencari orang tua Adam untuk menemukan Adam, Adit tidak akan bisa. Karena, Robert sudah mengganti identitas orang tua Adam untuk saat ini dan ini hanya sementara sampai Adit berada di balik jeruji besi. Ketiga, Robert pernah mengatakan pada Kiran bahwa Adam sudah tidak lagi berada di Indonesia, tentunya Kiran sangat terkejut saat Robert mengatakan itu. Dan Robert saat itu hanya berpura-pura tidak mengetahui dimana keberadaan Adam, itu semua karena Adam yang memintanya. Apakah pertanyaan kalian sudah terjawab?.

_ _ _

Atap rumah yang begitu jauh beda dengan atap rumah yang ia tinggalin sebelumnya. Lantainya pun bagaikan kaca tanpa debu dan membuat setiap orang terkagum setelah melihatnya. Dinding berwarna camel itu selaras dengan furniture mewah yang ada di rumah ini. Tidak bisa di nilai dari kata-kata saat melihat rumah yang besar dan mewah ini, halaman luar ini saja seperti lapangan untuk bermain bola yang sangat luas dan di dominasi dengan tanaman yang ia tidak mengetahui sama sekali nama tanaman itu. Dirinya sangat kehabisan pujian akan rumah yang ia tempati saat ini. Namun, dirinya masih dalam kebingungan yang nyata, ia sudah mengenal Adit dari cerita Max, tapi mengapa Adit melakukan ini jika ia benar-benar mencintai Kiran? Mengapa harus Adam? Memangnya Adam siapa?.

"Dam, maaf jika sudah menyeret mu dalam permasalahan ini," ucap Max sembari menyeruput kopi yang ia seduh sebelumnya.

"Tidak apa. Tapi, ada yang ingin aku tanyakan padamu."

"Tanyakan saja."

"Mengapa aku menjadi incaran Adit? Memangnya siapalah diriku ini? Aku kan hanya seorang pemuda penggembala domba dari desa yang tidak mengetahui semua masalah orang kota."

"Adit ialah sahabat kecil Kiran, namun perasaannya berubah menjadi seseorang yang sangat mencintai Kiran, ini sudah ku ceritakan sebelumnya padamu. Namun, Adit sangat posesif akan hal itu, ia tidak suka Kiran bahagia dengan orang lain selain dirinya, dan ia juga tidak suka Kiran merasa sedih dan terluka."

"Lalu, mengapa ia menjadikan ku mangsanya? Aku bahkan tidak mengenal Kiran lebih jauh."

"Raju, orang suruhan Adit selalu melihat Kiran tersenyum saat bersamamu, dan kedua teman Kiran sering membicarakan dirimu. Senyum Kiran merekah saat mereka menyebut namamu, dan itu di ketahui oleh Raju."

"Adit yang mendengar penuturan Raju, membuatnya sangat marah," sambung Max.

'apa Kiran menyukai ku? Ah tidak mungkin, kami sangat berbeda,' batin Adam.

Adam diam, tatapannya kini fokus ke arah jendela yang menampilkan halaman rumah ini. Iya tersenyum tipis setelah mendengar ucapan Max, namun ada sedikit kekhawatiran di dada Adam. Keluarganya, iya merasa bersalah karena sudah membawa keluarganya di zona yang tidak aman ini. Meski Robert menyembunyikan keluarganya dari Adit, tapi tetap saja itu pasti membuat mereka tidak leluasa bergerak di dunia ini.

"Apa aku bisa menelpon keluarga ku?"

Lihat selengkapnya