Jejak Rasa

Yaraa
Chapter #3

Chapter #3 - Kapan

Siap... grak!

Ucapan lantang dan tegas berasal dari komandan pasukan Paskibra bernama Raga Praganda menggema di penjuru lapangan. Mereka latihan setelah murid-murid SMA Gelatik pulang jadi hanya tersisa beberapa siswa-siswi yang aktif ikut ekskul saja sedang berorganisasi di sana.

Hari ini Gisha dan pasukannya berlatih lebih keras agar konsep gerakan yang di ajarkan bisa di lakukan tanpa kesalahan lagi.

Istirahat ditempat.... grak!

Bubar jalan!

Sesuai instruksi pasukan Paskibra itu membubarkan diri untuk beristirahat sejenak lalu mendengarkan arahan dari pak pelatih yaitu Bang Kirun. Bukan berarti pelatih Paskibra SMA Gelatik itu salah satu aktor di televisi Indonesia. Hanya saja wajah apalagi kalau tengah tersenyum ada sedikit kemiripan, nama aslinya Radin tapi entah mengapa anak-anak Paskibra memanggilnya Bang Kirun.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa ketampanan dan kecantikan para anggota Paskibra di SMA Gelatik sungguh mempesona. Dari junior hingga senior entah kenapa banyak yang mirip-mirip artis terkenal Indonesia dan salah satu contohnya tadi pak pelatih.

Neysa yang ikut ekskul bulutangkis di ruangan serbaguna hanya diam saja. Tidak ada yang mengajaknya bermain bersama apalagi menyapa. Ia sendirian dengan raket ditangannya.

"Kalau begini ceritanya ngapain aku daftar di eskul ini," gumam Neysa sedih menatap raketnya hampa lalu pandangannya tak sengaja menangkap Gisha sedang bersenda gurau bersama teman-temannya.

Neysa menghela napas panjang.

Kapan dirinya bisa seperti itu?

****

Neysa tidak perlu angkot ataupun kendaraan lainnya. Ia hanya butuh berjalan beberapa meter saja dan sampailah di rumahnya yang sederhana.

Rumahnya masih sepi seolah tidak ada tanda kehidupan di sana. Ia memutuskan untuk mandi lalu belajar seperti biasa.

Kedua orangtuanya pasti senang bekerja dan pulang larut.

Toktok

Suara ketukan pintu terdengar mengharuskan Neysa membukanya. Ina, adiknya yang masih kelas 2 SMP sedang tersenyum lebar memaksa masuk ke dalam lalu tidur di kasur Neysa dengan nyaman.

"Kamu ke sini, ada apa?" tanya Neysa sudah biasa ritual adiknya kalau ada maunya ya datang ke kamarnya.

Lihat selengkapnya