Jejak Rasa

Yaraa
Chapter #7

Chapter #7 - Ditraktir

SMA Gelatik sedang mengadakan bersih-bersih massal dari kelas 10 hingga kelas 12 semua melaksanakan dengan baik. Namun berbeda dengan kelas 12 IPA satu, kaum cowok malah asyik duduk-duduk saja di dalam kelas tanpa mau membantu kaum cewek yang dari tadi sibuk menyapu, lap kaca sampai ngepel lantai.

Dari kejauhan muncul pak Adipati yang berkeliling memantau jalannya kegiatan kebersihan massal ini.

"Woy pak Adipati datang!" teriak Endi yang dari tadi asyik memainkan gitar di depan pintu mulai panik melihat pak Adipati berjalan menuju kelasnya.

Sontak cowok-cowok disana kelimpungan merebut alat-alat kebersihan yang dipegang para cewek seolah mereka tengah mengerjakan tugas ini.

Gisha mengambil bagian membersihkan atap-atap hingga sarang-sarang yang menempel di sana bersih dalam sekali sapu.

Para cewek akan memprotes tapi pak Adipati keburu datang memerhatikan keadaan kelas.

"Bagus, disini para pemudanya rajin-rajin," puji pak Adipati takjub.

"Iya pak kasihan kalau murid cewek ngerjain kayak gini saya gak tega gitu liatnya," ujar Endi tersenyum bangga.

"Bohong pak!" sergah Denaya tidak terima.

"Denaya, kamu duduk aja biar aku yang nyapu." Endi mengisyaratkan agar Denaya diam melalui tatapan matanya.

"Yasudah kerjakan yang benar dan bersih saya mau cek kelas lain." Pak Adipati berlalu untuk mengecek kelas lainnya.

"Iya pak!" jawab semua murid bersamaan.

Semua murid cowok bernapas lega karena pak Adipati sama sekali tidak curiga meskipun hanya pura-pura ikut bersih-bersih.

"Nih!" Endi menyerahkan sapu pada Denaya dan kembali memetik gitar di depan pintu.

Begitupun dengan murid cowok yang lain mengembalikan lagi peralatan kebersihan pada pemiliknya kecuali Gisha, masih sibuk menyingkirkan sarang-sarang laba-laba sambil memperhatikan wajah Neysa diam-diam sedang asyik membersihkan kaca jendela menggunakan kursi sebagai pijakan.

"Ih pokoknya lo harus bersih-bersih Endi! lo itu ketua kelas harus mencontohkan hal yang bener," protes Denaya berapi-api.

"Justru gue ketua kelas jadi tugas gue hanya memerhatikan aja disini," balas Endi dengan santainya.

Terjadilah kejar-kejaran antara Denaya dan Endi. Denaya bersiap memukul Endi dengan sapu ditangannya sementara Endi berusaha melindungi dirinya agar tidak terkena pukulan.

Denaya menyerah mengejar si ketua murid macam Endi memang bisa membakar amarah serta lemak yang ada di tubuhnya.

"Pokoknya lo lanjutin nyapu!" ancam Denaya membanting sapu ke arah Endi untungnya Endi sigap menangkap.

"Ayo kerjain! jangan santuy kayak dipantuy mulu," ajak Endi pada teman-temannya.

"Baru juga gue merem," keluh Geri.

"Gue gak pernah nyapu di rumah palingan itu tugas ibu gue," celetuk Haris.

"Sama gue cuma paham angkat galon doang itupun disuruh nyokap," timpal Aksa.

"Bukan acara curhat ini, kerjain bro!" peringat Endi menyapu dengan gaya asal-asalan. Diikuti semua murid cowok tanpa protes.

Penghuni kelas 12 IPA satu terlihat kelelahan apalagi murid cowok hampir semua tiduran di lantai.

"Ternyata capek juga bersih-bersih," tukas Endi mengikuti wajahnya yang banjir keringat.

Lihat selengkapnya