Dari kolong bangku sudah Neysa cek satu persatu namun hasilnya nihil tak ada tas miliknya disana. Lalu harus kemana lagi dirinya mencari, masa di kelas ini ada spesialis pencuri tas dan sialnya mencuri tas Neysa yang tak ada kesan mewah-mewahnya sama sekali. Atau mungkin si pencuri tahu di dalam tasnya tersembunyi kunci rumah sehingga dengan mudah mencuri di rumah Neysa nanti.
Bagaimana ini?
Neysa harus melaporkan pada siapa. Pada Pak satpam sekolah dikira mengada-ada karena tampilan Neysa sudah seperti siswi pulang sekolah.
Daripada di kelas tapi tasnya tidak ditemukan Neysa memilih ke tempat lain dan berpapasan dengan Gisha begitu melewati parkiran.
"Aku tanya Gisha aja kali?" pikirnya.
Neysa memberanikan diri bertanya pada Gisha saat murid-murid memang benar-benar tak ada di parkiran.
"Gisha!" Neysa memanggil lalu mendekat pada Gisha yang sedang memeriksa kondisi jok motornya.
"Ney kenapa?" tanya Gisha serius.
"Kamu lihat tas aku gak?"
"Tas lo ilang?" tanya Gisha.
"Iya kamu tau siapa yang ambil?" Neysa memastikan siapa tahu Gisha melihat sewaktu pergi ke kelas.
"Enggak gue cuma nebak aja, terus udah lo cari?"
"Udah tapi tetep gak ada," panik Neysa.
Gisha menduga. "Jangan-jangan dibawa Anggun."
"Tapi dia nggak bilang Gis," jawab Neysa makin panik.
"Yaudah gue bantu cari deh mumpung belum sore-sore banget, yuk!" ajaknya.
Gisha membantu mencari keberadaan tas Neysa kembali ke kelas lalu ke tempat yang tak jauh dari sana tapi sayangnya tas itu belum juga ditemukan.
Neysa ingin menangis saja sekarang.
Gisha tak menyerah mencari tas Neysa sehingga ia sampai di taman memperhatikan bangkunya dan pohon. Benar saja, tas Neysa tergantung di batang pohon cukup tinggi. Ia mencari tongkat atau semacamnya supaya bisa menggapai tas di batang pohon itu. Neysa yang masih di dalam kelas segera berlari ke taman karena pesan dari Gisha tasnya ada di sana. Neysa bisa bernapas lega bahwa tasnya tidak benar-benar dicuri.
Neysa melihat tasnya memang tergantung di atas pohon. "Gimana, Gis?"
"Tinggi banget Ney gak ada tongkat yang lebih tinggi." Gisha bahkan melompat untuk menggapai tas tapi tetap saja sulit di jangkau.
"Kamu udah cari tangga?"
Gisha berhenti sejenak. "Kata pak satpam tangganya rusak dan salah satu cara ngambil tas lo cuma satu pilihan naik ke sana tanpa bantuan apapun."