Setelah sekian lama putus komunikasi, Adi pun kembali menghubungi Angel, kali ini keduanya kembali dipertemukan lewat aplikasi Instagram. Angel yang selama ini mengurangi aktivitasnya di media sosial hampir tak mengetahui jika Adi telah mengirimkan pesan kepadanya. Bahkan pesan itu sudah menumpuk dua bulan lamanya di direct message Angel. Saat Angel iseng membuka Instagram ia pun kaget ada akun Adi yang sudah lebih dulu memfollownya.
"Adi," ucapnya sambil melihat-lihat postingan sosok yang pernah menjadi pacarnya itu.
"Oh, dia kuliah di universitas negeri, impianku yang nggak kesampaian," sambung Angel.
Angel juga baru menyadari bahwa ada pesan yang dikirimkan Adi kepadanya.
"Oh, DM juga toh dia," kata Angel lagi.
Dalam balasan pesannya itu Angel memberikan nomor WhatsApp terbarunya ke Adi, alhasil keduanya pun kini berkomunikasi lewat WhatsApp. Masih sama seperti sebelumnya, Adi basa-basi menanyakan kabar Angel lantaran keduanya sudah lama tidak bertemu. Bahkan kini keduanya berkuliah di kota yang sama dengan jarak kampus yang tidak begitu jauh. Tanpa basa-basi, Adi pun langsung mengajak Angel untuk bertemu, sayangnya ajakan Adi itu tak langsung dipenuhi Angel.
"Kampus kita kan deket, ketemu yuk Angel," kata Adi.
"Nggak bisa, aku masih ada tugas di Kediri sampai minggu depan," balas Angel singkat.
Seolah tak mau menyia-nyiakan momen bertemu wanita pujaannya, Adi pun menyanggupi untuk menunggu Angel hingga selesai urusannya di Kediri.
"Oke minggu depan ya, kalau kamu udah balik," ucap Adi.
Saat itu Angel tak menganggap serius ucapan Adi itu, hati Angel yang sempat kesal dengan sikap Adi menggantungnya begitu saja pun perlahan mulai terlupakan, tapi kenapa Adi justru datang lagi saat hidup Angel sudah baik-baik saja?
Rupanya ucapan Adi pada Angel itu bukan isapan jempol belaka, saat Angel pulang dari Kediri, Adi pun sudah berada di depan terminal memenuhi janjinya menjemput Angel.
"Adi," ucap Angel terkejut.
"Hai," jawab Adi.
"Seriusan? kirain cuma bercanda, aku tuh bercanda minta jemput kamu," beber Angel.
"Aku yang nggak bercanda," ucap Adi mengangkat koper Angel ke mobilnya.
Merasa tak enak lantaran Adi menyeriusi ucapannya, Angel pun mengajak Adi untuk makan malam bersama. Momen itu sekaligus menjadi pertama kalinya Adi dan Angel makan malam bersama. Di momen itu Angel pun mengajak Adi makan steak ayam favoritnya.
"Aku mau steak ayam, kentang, sama teh botol, kamu mau apa?" tanya angel lagi.
"Samain aja," jawab Adi.
Sementara Angel memesan makanan, Adi pun bergegas ke mushola untuk melaksanakan salat isya, sebab waktu itu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB. Saat Adi salat, Angel pun sengaja memamerkan momen tersebut kepada Lizza.
"Siapa?" tanya Lizza menanggapi foto yang dikirim Angel.
"Tebak!" pinta Angel.
"Kevin? Tere? Ahmad nggak mungkin dong," jawab Lizza.
"Adi," balas Angel.
"Hah seriusan? yang mantan kamu itu kan?" tanya Lizza lagi.
"Iyaa, cerita, kenapa bisa?" kata Lizza.
Dari pertemuan pertama itu, hubungan Angel dan Adi semakin intensif, bahkan sepulang dari makan malam bersama itu, Adi kembali mengungkapkan perasaannya ke Angel.
"Angel, maafin aku yang tiba-tiba ngilang empat tahun ini," kata Adi sambil menatap Angel.
"Angel, sekarang kita udah bukan anak-anak lagi, kita udah mahasiswa, artinya kita sudah dewasa, untuk itu, aku ingin hubungan yang lebih serius sama kamu, kamu mau kan" pinta Adi.
Angel pun agak kaget mendengar pernyataan itu, setelah bersusah payah melupakan Adi, kini dengan entengnya Adi meminta kembali.
"Bukannya kamu udah punya pacar ya? dulu aku sering lihat kamu boncengin cewek?" tanya Angel.
"Oh itu, yang aku bonceng itu anak temannya Papaku, aku sama dia nggak ada apa-apa kok, pure mau tolongin dia aja karena saat itu dia nggak boleh bawa kendaraan sendiri ke sekolah," bebernya.
Sambil meyakinkan, Adi mengaku pada Angel sejak menggantungkan hubungan itu ia sama sekali tak membuka hati untuk perempuan lain.
"Selama itu aku nggak ada hubungan sama sia pun, dan aku juga nggak bisa lupain kamu, kemarin saat aku temuin IG kamu, dan aku lihat kayaknya kamu belum punya pacar, di saat itu pula aku yakin untuk membangun lagi hubungan aku sama kamu," kata Adi.
Setali tiga kata dengan Adi, selama ini Angel pun tak mau memberikan hatinya untuk laki-laki lain.
"Aku juga selama ini milih sendiri," timpal Angel.
"Iya aku tau, mungkin saat ini aku belum bisa kasih apa-apa ke kamu, kita masih sama-sama mahasiswa yang uang aja masih minta sama orang tua, tapi boleh kan Angel, dari sekarang kita usahakan masa depan kita berdua, berjuang bersama-sama?" tanya Adi.
"Iyaa, cukup empat tahun saja ya, aku nggak mau pisah lagi sama kamu," jawab Angel.
Saat itu Angel dan Adi pun resmi kembali sebagai pasangan kekasih.
"Makasih my little Angel," tukasnya menggenggam tangan Angel.
Hati Angel pun berbunga-bunga, akhirnya ia kembali mendapatkan kejelasan dari Adi. Jauh di dalam lubuk hatinya, Angel memang masih menyayangi Adi, bahkan banyaknya laki-laki yang mendekati Angel saat itu, tak ada yang berhasil menggeser Adi dari hati Angel. Ia pun semakin tak sabar menceritakan momen manis itu pada Lizza.
"Lizza," kata Angel.
"Kenapa, sumringah bange?" tanya Lizza.
"Tau nggak?" tanya Angel balik.
"Ya nggak lah, apaan?" timpal Lizza.
"Aku balikan sama Adi," ucap Angel.
"Hah? kok bisa?" tanya Lizza penasaran.
Akhirnya Angel pun bercerita panjang lebar pada sahabatnya itu.
"Syukurlah, aku ikut seneng kalau kamu seneng," tukas Lizza.
Satu dua bulan pertama setelah balikan, Angel dan Adi pun banyak menghabiskan waktu berdua, bahkan saat ini Angel sudah tak lagi mengikuti organisasi kampus. Kesibukan Angel saat ini cuma kuliah sama pacaran aja, Lizza pun sampai heran sama sahabatnya itu yang jarang sekali ada di kost. Setiap hari ada aja agenda Angel dan Adi, mulai dari ke perpustakaan bareng, ke museum, makan bareng, jalan, muter-muter nggak jelas.
"Gini amat tinggal sama orang yang lagi bucin, nggak pernah dia ada di kost, padahal cuma mau pinjem setrikaan harus nunggu sampai dia pulang," ucap Lizza.
Semakin lama, perasaan Angel ke Adi pun semakin dalam, bahkan Angel sampai protektif ke Adi. Tapi seiring bertambahnya semester, mereka pun mau tak mau harus memahami kesibukan masing-masing. Di saat itu, Angel pun berusaha untuk menyibukan diri saat Adi tak bisa menemaninya, kali ini Angel menyibukan diri bukan dengan ikut organisasi, tapi ia lebih memilih untuk belajar masak. Itung-itung latihan lah jadi Ibu Rumah Tangga suatu saat nanti.
Hari demi-hari Angel lalui dengan skill masak yang cukup oke, mulai dari masakan Indonesia, Chinese, sampai Western pu dia bisa, nggak cuma jago masak, Angel juga pandai bakeing. Tentunya Adi jadi orang pertama yang harus coba masakan Angel itu, momennya juga pas bangt, Adi sering dapat kelas pagi yang bikin dia nggak sempat sarapan, sementara Angel selalu dapat kelas siang menjelang sore. Momen itu tepat sekali untuk Angel bangun lebih pagi dan menyiapkan makanan untuk Adi, sambil berangkat ke kampusnya, Angel pun mengantarkan makanan-makanan itu pada Adi terlebih dahulu.
"Ini makan siang, ada nasi goreng udang kesukaan kamu, snacknya ada banana nugget, aku bawain agak banyak, nanti bagi aja sama temen-teman, aku berangkat kuliah dulu ya," kata Angel.
"Makasih ya," balas Adi.
Meski sekarang keduanya jarang bertemu, komunikasi keduanya masih intens lewat pesan singkat. Siang itu Adi makan siang sama bekal yang dibawakan Angel, dua kotak makan besar itu berisi menu kesukaan Adi.
"Banyak banget," ucap Adi.
"Wih, dari siapa tuh Di?" tanya salah seorang teman.
"Dimasakin pacar dong, mau nyicip nggak nih, ada snack," kata Adi.
"Nyicip lah masak enggak," sahut beberapa teman Adi di sana.