JEJAK SANG ARSIPARIS

Bulan
Chapter #1

Hari 1 - Mata yang Terbuka

Suara alarm tua berbunyi nyaring di sudut ruangan. Kael membuka mata perlahan, menatap langit-langit kamar yang penuh retakan. Pagi pertama dalam perjalanannya telah dimulai.

Ia menghela napas, mencoba mengingat mimpi semalam—tapi seperti biasa, semuanya buram. Hanya ada bayangan samar dari sesuatu yang terasa penting, sesuatu yang harus dia ingat.

Kael bangkit dari tempat tidur sempitnya, merasakan dinginnya lantai beton di bawah kakinya. Rutinitas pagi harus tetap berjalan, bahkan ketika dunia di luar semakin sulit dipahami.

Di luar jendela, langit masih kelabu, diselimuti kabut tebal yang tidak kunjung pergi sejak beberapa tahun terakhir. Kota ini tidak pernah benar-benar cerah, selalu berada dalam bayangan ketidakpastian.

Setelah mencuci muka dengan air yang mengalir perlahan dari keran, ia menatap cermin. Wajahnya tampak lebih pucat dari biasanya, dengan kantung mata yang semakin dalam. Tidur tidak lagi terasa cukup, bukan karena lelah fisik, tapi karena pikirannya tidak pernah benar-benar beristirahat.

Kael mengambil mantelnya, lalu keluar dari kamar kecilnya menuju dunia luar. Kota yang Terjaga menunggu di balik pintu.

---

Jalanan pagi masih sepi, hanya ada beberapa orang yang berjalan dengan kepala tertunduk, mengikuti jalur yang sudah ditentukan tanpa menoleh ke samping. Di sini, menatap terlalu lama bisa berarti mengundang masalah.

Lihat selengkapnya