Kael terbangun dengan sentakan.
Udara pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Atau mungkin itu hanya perasaannya.
Darin masih tertidur di sampingnya, tetapi wajahnya tampak gelisah. Tidur mereka tidak pernah benar-benar nyenyak.
Kael bangkit perlahan, merasakan nyeri di bahunya. Lantai kayu yang keras bukan tempat terbaik untuk beristirahat.
Tapi tak ada waktu untuk mengeluh.
Hari ini, mereka menuju alun-alun.
---
Jalanan sudah mulai ramai saat mereka keluar dari gudang. Tetapi suasananya masih sama—sunyi dalam kecemasan.
Kael melihat ke sekeliling. Tidak ada tanda-tanda patroli lebih ketat dari biasanya, tetapi ada sesuatu yang terasa tidak wajar.
Langkah mereka cepat, menyelinap di antara lorong-lorong sempit untuk menghindari perhatian.
Ketika akhirnya mereka sampai di alun-alun, Kael berhenti seketika.
Tali itu masih tergantung.
Tak ada tubuh di sana. Tetapi sisa-sisa kengerian masih terasa. Seolah udara di tempat itu lebih berat, lebih sulit dihirup.