Jejak sang Petarung: Warisan Macan Hitam

yooajh
Chapter #10

#10 Bayangan di Antara Kita

Nayla masih menatap mereka dengan penuh selidik. Angin dingin menyapu wajahnya, membawa aroma hujan yang masih tersisa di udara. Percakapan ini semakin menarik, tapi juga semakin berbahaya.


“Kalian ingin memastikan Macan Hitam tetap hidup?” ulang Nayla, suaranya datar, tetapi matanya menyipit penuh perhitungan.


Si pemuda tersenyum tipis. “Kau paham maksud kami, bukan?”


Nayla menggeleng pelan. “Yang aku pahami, kalian berdua terlalu banyak tahu.”


Si gadis melipat tangannya di depan dada. “Kau sendiri adalah salah satu orang yang mengenalnya dengan baik. Tidakkah kau merasa ada yang tidak beres setelah dia menghilang dari dunia ini?”


Nayla menghela napas. “Bukan urusan kalian apakah dia masih ada atau tidak.”


“Tapi kami ingin menjadikannya urusan kami,” si pemuda menyahut cepat. “Kau mungkin bisa mengabaikan apa yang terjadi, tapi kami tidak.”


Nayla terdiam. Pandangannya berpindah dari satu wajah ke wajah lainnya. Mereka berbicara dengan penuh keyakinan, seakan mereka benar-benar percaya bahwa Macan Hitam tidak boleh lenyap begitu saja.


“Apa yang membuat kalian berpikir aku akan membantu?” tanyanya akhirnya.


Si gadis tersenyum tipis. “Karena kau tahu bahwa tanpa Macan Hitam, dunia ini akan runtuh dalam kekacauan.”


Lihat selengkapnya