Jejak Semesta Kairo

Mare Jun
Chapter #9

Sembilan

Kenzie memakai keffiyeh di lehernya. Dia mengenakan kaus berwarna putih yang dilapisi dengan jaket berwarna merah dan hitam. Dari jam tangan, ransel, dan sneakers yang dikenakannya aku bisa langsung menebak bahwa Kenzie tidak pernah memikirkan kekurangan uang jajan.

"Tempat salat wanita di samping sana." Kenzie menujuk gerbang samping yang membuyarkan lamunanku.

Usai salat, aku melihat Kenzie menunggu kami di bawah pohon depan masjid sambil memainkan ponselnya. Lalu dia mendongak saat aku memanggilnya.

"Apartemennya Basma masih harus jalan lagi. Nggak apa-apa, kan?" tanya Kenzie.

"Nggak apa-apa," jawabku.

"Oh iya, kalian udah makan?"

Aku mengangguk.

"Alhamdulillah. Takutnya pingsan lagi." Kenzie tertawa.

"Tidak sopan kalian berbicara dengan Bahasa Indonesia, sedangkan aku di sini tidak paham," sindir Ruqa.

Aku tertawa. "Dia lebih lancar Bahasa Inggris. Kalau Bahasa Arab, lebih lancar Amiyah, apalagi kalau makian." Aku menunjuk Ruqa.

"Aku tahu bahwa kamu membicarakanku yang jelek kan dengan bahasamu?" Ruqa mencibir.

Suasana di Ma'adi lebih tenang daripada di Nasr City. Jajaran mobil yang terparkir di depan gedung apartemen tetap ada, sama seperti di Kota Kairo lainnya. Apartemen di Kairo kebanyakan tidak menyediakan tempat parkir. Jadi sudah biasa mobil terparkir di depan gedung apartemen.

Angin semilir yang sejuk membuatku menikmati perjalanan ini. Banyak pepohonan rindang di sepanjang jalan, aku tidak merasakan panasnya terik matahari. Bahkan rok bunga-bunga milik Ruqa yang berkibar-kibar karena ditiup angin turut menyemarakan, seperti kami berada di musim semi. Ruqa memakai abaya hanya ketika datang perkuliahan saja. Selebihnya dia memakai rok dan cardigan seperti saat ini. Sama sepertiku, hanya saja aku memakai rok polos berwarna hitam.

Aku pikir Kenzie sudah tidak marah kepadaku. Sepanjang jalan dia mengajak kami berbincang-bincang. Sampai kami tiba di gedung apartemen yang halaman depannya dihiasi tanaman hias yang unik, dan kaktus koboi. Kenzie menelepon Basma dan kami dibukakan gerbang masuk gedung. Apartemennya berada di lantai tiga.

"Oh, kamu membawa teman-temanmu?" sambut Basma saat membuka pintu apartemennya dengan Bahasa Arab Amiyah seperti dalam video-video pada channel YouTube-nya. Namun biasanya dia menyediakan English subtitles.

Lihat selengkapnya