JENDELA KACA

Meria Agustiana
Chapter #14

Tiga belas

"Maaf ya bu jadi ngerepotin." Nara memberikan Jason pada ibu.

"Gak papa nak. Ibu malah seneng banget Jason kamu titipkan disini." Ibu mencium pipi Jason yang kini ada digendongannya.

"El titip Jason ya. Ibu pasti akan kerepotan jika harus mengurus Jason sendirian. Kamu tahu sendiri kalau Jason itu sangat aktif dan gak bisa diam anaknya."

"Iya mbak El pasti jagain Jason. El juga seneng ada Jason disini." El tersenyum dan mengelus kepala Jason.

Hari ini Nara ada urusan pekerjaan yang sangat penting. Kemungkinan dia akan pulang malam dan Jason tidak bisa dia bawa karena akan sangat merepotkan jika harus bekerja dan mengurus Jason yang sangat aktif anaknya.

Biasanya Nara selalu mengajak Jason bersama pengasuhnya. Bahkan biasanya Nara tidak mengajak Jason jika dia banyak pekerjaan. Jason hanya di apartmant bersama pengasuhnya.

Namun hari ini pengasuh Jason cuti karena sedang sakit sedangkan Nara ada beberapa meeting yang harus dia hadiri hari ini. Membawa Jason sangat tidak memungkinkan bagi Nara mengingat betapa padatnya jadwal hari ini.

Nara di Jakarta tidak memiliki keluarga. Orang tuanya menetap di Barcelona sedangkan keluarga neneknya semua ada di Surabaya. Nara benar-benar sendiri di Jakarta dan satu-satunya orang yang dia kenal sangat baik adalah keluarga Hendra. Jadi dia akan sangat percaya jika menitipkan Jason pada keluarga Hendra. Nara tidak pernah berani meningalkan anaknya ditempat penitipan karena Nara takut terjadi sesuatu pada anaknya. Meski banyak tempat penitipan anak yang sudah bersertifikat di Jakarta tapi Nara masih takut jika dia tidak mengenal baik orang yang akan mengasuh anaknya.

"Makanya cepat nikah nak biar gak repot kayak gini. Kalau ada suami yang kerja kamu yang jagain Jason." Saran ibu pada Nara dengan nada sedikit bercanda.

"Ah ibu bisa aja." Nara tertawa kecil yang dibalas senyum oleh ibu dan El.

Sejak kembali dari Barcelona Nara telah memilih untuk mandiri sebagai single parent sekaligus wanita karir. Nara berusaha memperbaiki hidupnya yang sedikit berantakan karena perceraiannya dengan mantan suaminya. Perceraian itu sedikit banyak mempengaruhi mentalnya sebagai seorang wanita. Nara juga masih takut membuka hatinya untuk seseorang. Mungkin nanti dia akan kembali membuka hatinya untuk seseorang tapi tidak untuk saat ini. Sekarang yang Nara pikirkan adalah fokus merawat Jason dan melanjutkan bisnis warisan orang tuanya untuk masa depan ankanya.

"Terimakasih banyak. Kalau begitu Nara pamit ya bu." Nara mencium tangan ibu.

"Aku pergi dulu ya El." Nara menjabat tangan El dan seulas senyum terlihat dari bibirnya.

"Iya mbak." El memegang tangan Nara.

"Jason gak boleh nakal dan bikin Oma marah ya. Jason harus nurut apa kata Oma dan mama El dan gak boleh nakal." Nara memberikan pesan pada anaknya yang sepertinya sangat nyaman berada digendongan ibu. Mereka sudah terlihat seperti cucu dan Oma sungguhan.

Jason memang belum lama kenal dengan ibu dan seluruh keluarga Hendra. Tapi Jason sudah sangat akrab sejak pertama kali mereka bertemu saat makan malam dulu. Sekarang Jason lebih sering bermain ke rumah ibu karena Jason yang mau. Terkadang ibu juga menelepon Nara dan meninta Jason untuk berkunjung karena ibu sangat kangen. Ibu begitu menyayangi Jason sudah seperti cucu kandungnya sendiri. Ibu selalu terlihat bahagia saat bersama Jeson.

"Iya mama Jason gak nakal." Jason menjawab dengan polos.

"Ya sudah kalau Jason sudah janji sekarang mama pergi dulu ya." Nara mencium kening anaknya.

"Dada mama." Jason melambaikan tangan dan terlihat sangat lucu.

"Dada sayang." Nara melambaikan tanganya kemudian pergi untuk masuk mobil. Nara membuka kaca mobil dibangku penumpang dan kembali melambaikan tangan untuk Jason setelah selanjutnya mobil yang mengantarnya pergi menuju tempat tujuan.

"Ayo kita masuk El." Ibu mengajak El masuk dengan menggendong Jason. El mengikuti ibu dengan senyum.

******

"Jason sudah sarapan belum ?" Tanya El ketika mereka sudah sampai didalam rumah.

"Tadi Jason sudah sarapan roti sama susu mama El. Tapi Jason pengen banget pudding mangga yang mama El buat." Jason dengan polos mengucapkan keinginannya pada El.

"Turun dulu sayang Oma capek." Ibu menurunkan Jason diatas sofa. El tertawa melihat ibu yang kewalahan menggendong Jason.

"Maklum El ibu sudah tua." Ibu tertawa dan duduk disamping Jason.

"Ya sudah Jason main dulu sama Oma dulu ya. Mama El mau buatkan pudding dan kue buat Jason dan Oma."

"Horeee... Terimakasih Mama El." Jason memeluk El yang saat itu masih berdiri disamping Jason.

"Iya sayang." El melepas pelukan Jason dan berjalan menuju dapur. Sedangkan Jason dan ibu bermain di ruang keluarga dengan menonton acara kartun ditelevisi.

El dari dapur memperhatikan ibu dan Jason yang sangat asik bermain dan bercandan sembari membuat pudding dan cup cake untuk dinikmati bersama. Raut wajah El memancarkan senyum kebahagian melihat ibu mertuanya begitu bahagia bersama Jason. Tawa dan teriakan anak kecil memang membuat suasana rumah ini begitu ramai dan penuh dengan keceriaan. El membayangkan jika suatu saat nanti dia benar-benar akan dikaruniai momongan dia yakin pasti suasaan rumah akan selalu menyenangkan seperti ini.

El terus tersenyum membayangkan hal membahagiakan dalam hidupnya. Karena sangat sayang jika harus melewatkan moment ini El meraih ponsel didalam saku bajunya dan memotret ibu yang sedang bermain bersama Jason.

El memandangi hasil jepretannya dengan senyum bahagia kemudin mengirim foto tersebut pada Hendra. Setelah mengirim foto tersebut El memasukkan kembali ponselnya dan melanjutkan kegiatannya di dapur.

******

Ponsel Hendra berbunyi saat sedang memeriksa sebuah file didalam komputernya. Sebenarnya bukan pekerjaan mendesak karena file ini masih dibutuhkan bulan depan. Tapi karena kerjaan Hendra sedang longgar dia lebih awal memeriksan pekerjaannya sehingga lebih teliti dan minim kesalahan.

Hendra meraih ponsel yang ada diatas meja kerjanya dan membuka pesan what's app dari istrinya. Dia tersenyum melihat foto ibu dan Jason tertawa lepas saat bermain pesawat terbang. Melihat moment itu Hendra langsung membalas pesan dari istrinya tersebut.

"Jason di rumah dek ?" Tanya Hendra dalam pesannya. Hendra memang selalu berangkat pagi untuk menghindari macet jadi dia tidak tahu kalau Nara menitipkan Jason hari ini.

"Iya mas. Mbak Nara ada kerjaan penting." Balas El. Belum sempat Hendra membalas pesan baru dari El masuk.

"Pengasuhnya lagi sakit jadi gak bisa jagain Jason." Hendra menganggukkan kepalanya dan kembali membalas pesan El.

Lihat selengkapnya