Jerat Luka Di Lembah Duka

Tirabella
Chapter #1

Sakit Tak Terkira

Ayunna Gita Revayana, seorang wanita muda berusia 34 tahun, terpaku di sofa ruang tamunya. Tatapan matanya kosong, menerawang ke luar jendela, seolah menembus kabut tebal yang menyelimuti jiwanya.

Wajahnya, yang dulunya memancarkan keceriaan dan semangat hidup, kini dihiasi guratan kesedihan dan keputusasaan. Bayangan masa lalunya menghantui, membawanya kembali ke lembah duka yang telah menjeratnya selama 14 tahun.

Tahun 2010-2012 menjadi titik balik dalam kehidupan Ayunna. Saat itu, dia masih berusia 20 tahun, penuh dengan mimpi dan harapan untuk menjadi lulusan terbaik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Namun, takdir berkata lain.

Sebuah skandal penuh rumor keji merenggut harga diri dan martabatnya, meninggalkan luka yang menganga di hatinya. Trauma psikis dan fisik yang dialaminya perlahan menggerogoti semangat hidupnya.

Rasa pilu mendalam dirasakan oleh Ayunna semenjak dia kehilangan segalanya. Liffariel Douglas, kakak angkatan sekaligus mantan kekasihnya yang berbeda usia setahun, tega menguliti dirinya habis-habisan hingga dia terancam mengulang Kuliah Kerja Nyata usai membuat dia terasing dan terkucilkan. Dia harus merelakan lulus dengan sempurna itu pupus.

Hari demi hari, Ayunna tenggelam dalam lautan kesedihan. Rasa kehilangan dan penyesalan menggerogoti jiwanya. Dia merasa bersalah atas dirinya sendiri, seolah-olah dia tidak cukup berusaha untuk menyelamatkan masa mudanya. Pikiran negatif menghantui, membuatnya merasa tidak berharga dan tidak pantas untuk bahagia.

Trauma beberapa tahun telah dialami oleh Ayunna hingga dia merasakan sangat terpukul. Dia hampir sering melakukan percobaan bunuh diri berulang kali namun gagal.

Ayunna telah banyak menjalani terapi psikis hingga sempat masuk ke rumah sakit khusus kejiwaan. Bukan ODGJ, namun mental Ayunna mengalami depresi berat. 

Kehadiran Aksara Sanskra Yunanda, sahabat baik Ayunna satu-satunya adalah saksi hidup Ayunna yang getir. Pertemuan mereka berdua terjadi saat mereka merupakan satu kelompok OSPEK kemahasiswaan di tahun 2008. Mereka sempat berpisah karena Ayunna lulus lebih dulu.

Di antara teman-teman Ayunna yang pernah ada di hidup wanita itu, hanya Aksara-lah yang mengerti Ayunna lebih dalam. Mereka bertemu kembali tahun 2019 dengan tidak sengaja saat Aksara menghadiri pertunjukan teatrikalisasi puisi yang berjudul “Hilang” dengan nama pena samaran Ayunna, Crysantie.

“Crysantie,” bisik Aksara, CEO berusia 35 tahun, saat dia membaca buku teks yang berjudul “Hilang” tersebut.

Puisi-puisi yang dibawakan penuh dengan kesedihan dan keputusasaan, seolah-olah mewakili isi hati sang penyair. Aksara tersentuh oleh setiap kata yang diucapkan dan dia merasakan resonansi yang mendalam dalam jiwanya.

Ketika pertunjukan berakhir, Aksara bergegas menuju belakang panggung, ingin bertemu dengan sang penyair yang telah berhasil mengaduk-aduk emosinya.

Di sana, dia bertemu dengan Ayunna, sahabatnya yang telah lama hilang kontak. Pertemuan itu penuh dengan haru dan emosi.

Lihat selengkapnya