Jerat Luka Di Lembah Duka

Tirabella
Chapter #8

Jeratan Masa Lalu

Ayunna terduduk di atas kasur, masih terpaku pada kepergian Aksara. Kata-kata Aksara semalam masih terngiang di telinganya, bagaikan melodi yang indah namun penuh makna. Dia teringat dengan kalimat Aksara, “kau adalah wanita yang luar biasa. Kau pantas dicintai dan disayangi. Jangan biarkan masa lalumu mendefinisikan siapa dirimu.”

Ayunna termenung, berusaha mencerna kalimat itu. Dia tahu Aksara benar. Dia adalah wanita yang kuat dan tangguh, yang telah melalui banyak rintangan dalam hidupnya. Tapi masa lalunya yang kelam, terutama pengkhianatan Aksara, masih menjadi luka yang menganga di hatinya.

Pertemuan semalam telah mengguncang hati Ayunna. Dia merasakan kembali getaran cinta yang pernah dia rasakan untuk Aksara. Tapi bayangan pengkhianatan Aksara selalu menghantui, membuatnya ragu untuk membuka hatinya kembali.

Ayunna menangis pilu, air matanya mengalir tanpa henti. “Mengapa aku belum bisa terlepas dari jeratan masa laluku? Mengapa aku belum bisa melupakan Aksara semenjak dia pernah meninggalkanku?” bisik wanita itu dalam hati.

Dia merasa terjebak dalam lingkaran setan masa lalunya. Di satu sisi, dia ingin kembali bersama Aksara dan merasakan cinta yang tulus darinya. Di sisi lain, dia takut terluka lagi.

“Aksara ... mengapa kau kembali mengingatkanku pada masa lalu?” bisik wanita itu dalam hati.

Ayunna memegang bibirnya dengan jari telunjuknya, merasakan sensasi panas dan lembab akibat tangisan yang tak bisa dibendung. Dia teringat dengan ciuman Aksara semalam, ciuman yang penuh gairah dan kerinduan. "Aksara ... ciuman ini ..."

Ciuman itu telah membangkitkan kembali rasa cinta dan hasrat Ayunna. Dia merasakan kehangatan dan kasih sayang yang pernah dia rasakan bersama Aksara. Dia teringat saat dulu dia dan Aksara tak sengaja berciuman saat mereka bertemu pertama kali.

"Aksara ... dulu kau tak sengaja berbuat hal ini padaku. Tapi ... mengapa semalam kau tega mengingatkanku pada Liffariel?" bisik Ayunna, meneteslah air matanya. "Aku kotor, Aksara. Liffariel telah menodaik, tepat di malam Valentine tahun 2010." Bayangan malam Valentine tahun 2010 itu membuat hati Ayunna teriris.

Ayunna memejamkan matanya erat-erat, berusaha menghalau bayangan Aksara yang terus menghantui. Ciumannya semalam bagaikan api yang membakar jiwanya, membangkitkan kembali rasa cinta dan hasrat yang telah lama terkubur.

Sentuhan bibir Aksara di bibirnya bagaikan sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sensasi panas dan lembab akibat tangisan yang tak henti-hentinya seolah bercampur dengan gairah yang membara di dalam dirinya.

Lihat selengkapnya