Jerat Luka Di Lembah Duka

Tirabella
Chapter #11

Cinta Yang Hancurkan Kepercayaan

Aksara prihatin dengan kondisi Ayunna di saat regresinya muncul. Dia memutuskan untuk mencari perhitungan dengan Liffariel. Di saat inilah ambang kehancuran Ayunna terasa bagi Aksara. Sehingga Ayunna menjadi ketakutan berlebihan melihat semua orang menjadi monster di depan matanya.

Hujan deras mengguyur malam itu, seakan mengikuti derasnya air mata yang tak kunjung berhenti dari mata Aksara. Dia menatap sayu sosok Ayunna yang tertidur gelisah, tubuh mungilnya berkeringat dingin. Mimpi buruk kembali menghantuinya, wajah Liffariel terukir jelas dalam setiap jeritannya.

“Pergi!” teriak Ayunna menangis dan memberontak.

“Ayunna... bangun,” bisik Aksara lembut, berusaha membangunkan kekasihnya.

Ayunna membuka mata perlahan, tatapan kosongnya membuat hati Aksara hancur. “Aksara... mereka... mereka semua monster,” lirih Ayunna, tangannya meraba-raba udara seakan mencari sesuatu yang mengancam.

Aksara menarik Ayunna dalam pelukannya, berusaha menenangkan. “Tidak ada monster di sini, Sayang. Hanya ada aku.”

Ayunna menggelengkan kepala, air matanya kembali mengalir deras. “Tidak... Liffariel... dia jahat... dia menyakitiku,” isak Ayunna.

Kemarahan membara dalam dada Aksara. Ingatan tentang apa yang telah dilakukan Liffariel membuatnya ingin segera menemui pria itu dan meminta pertanggungjawaban. Namun, dia juga khawatir jika Ayunna semakin terluka jika mengetahui rencananya.

“Aku akan membantumu, Ayunna. Aku janji,” ucap Aksara tegas.

Beberapa hari kemudian, Aksara berhasil menemukan keberadaan Liffariel. Dengan hati penuh amarah, dia mendatangi pria itu. Perkelahian tak terelakkan, pukulan demi pukulan mendarat di wajah Liffariel.

“Kau monster!” teriak Aksara, amarahnya memuncak.

Liffariel hanya tertawa sinis. “Kau tidak akan bisa melindunginya selamanya, Aksara. Aku akan selalu ada di bayang-bayangmu.”

Aksara semakin murka, dia ingin mengakhiri semuanya saat itu juga. Namun, tiba-tiba Ayunna muncul di hadapan mereka. “Aksara, berhenti!” teriak Ayunna, tubuhnya gemetar ketakutan. Liffariel mendorong keras Ayunna hingga Ayunna terjatuh dengan wajah menghantam aspal.

Melihat Ayunna, amarah Aksara sedikit mereda. Dia menatap Liffariel dengan tatapan tajam. “Aku akan membuatmu membayar atas semua yang kau lakukan.”

Liffariel sambil tertawa. “Cintamu tidak akan cukup kuat untuk melindunginya dariku, Aksara,” katanya dengan sarkas.

Aksara marah. “Diam kau! Aku akan hancurkan kau!”

Lihat selengkapnya