Jerat Luka Di Lembah Duka

Tirabella
Chapter #14

Bahan Taruhan

Tak hanya itu saja, Ayunna dijadikan bahan taruhan oleh teman-teman Liffariel. Ayunna diajak pacaran namun dimanfaatkan tubuhnya saja. Kekecewaan Ayunna semakin bertambah dalam isak tangisannya saat bercerita pada Aksara, kekasih dan sahabatnya.

Aksara menatap Ayunna dengan penuh kasih. “Sayang, kau tidak bersalah. Mereka yang salah. Kau tidak perlu memikirkan mereka lagi. Yang penting sekarang adalah kita bersama.”

Digenggamnya tangan Aksara. “Aku takut, Aksara. Aku takut akan masa depan. Aku takut akan hubungan kita,” katanya.

Kening wanita itu dikecup Aksara lembut. “Jangan takut, Sayang. Aku akan selalu ada untukmu. Kita akan hadapi semua ini bersama-sama.” Ayunna terdiam sejenak.

“Aksara, kau tahu kan? Aku pernah dengar kalau orang-orang yang terlibat dalam dunia seperti ini seringkali berakhir tragis.” Ayunna berkata pelan pada Aksara.

Aksara menghela napas. “Aku tahu, Sayang. Tapi aku tidak ingin kita berakhir seperti itu. Aku ingin kita membangun masa depan yang bahagia bersama.”

Ditatapnya Aksara dengan nanar, Ayunna berkata pelan. “Aku juga ingin itu, Aksara. Tapi aku takut …” Aksara kembali memotong ucapan Ayunna, “Jangan takut, Sayang. Kita akan buktikan pada mereka semua bahwa cinta kita bisa bertahan.”

Ayunna menghela napas dengan berat. Ada memori buruk yang dia alami yang … dia ingin ceritakan. Aksara merasa Ayunna masih menyimpan sesuatu darinya. “Ayunna …”

Ayunna meyakinkan dirinya bahwa Aksara akan mengusut kasusnya dengan tuntas. “Tahun 2010 … aku mengalami kekerasan dalam hubungan pacaran. Liffariel melucuti pakaianku dengan paksa dan aku direkam untuk bahan ancaman.”

Aksara mendapat regresi tentang cerita Ayunna dijadikan bahan taruhan oleh Liffariel dan teman-temannya. Ayunna diseret ke sebuah gudang kosong. Dia ditampar oleh Liffariel. Dia dilecehkan oleh mereka. Dia dijadikan bahan taruhan.

“Kau itu sampah karena kau itu adalah wanita murahan!” hina Liffariel sarkas.

Terdengar riuh suara tawa tergelak terkesan meremehkan harga diri Ayunna sebagai wanita baik-baik. Liffariel merobek pakaian Ayunna secara paksa. Terdengar teriakan Ayunna sangat getir di ruang gudang kosong itu.

“Lepaskan aku!” teriak Ayunna.

Liffariel semakin membabibuta memperlakukan Ayunna dengan sangat kasar. “Apa kau berani melaporkan kejadian yang akan menimpamu ini ke aparat penegak hukum?”

Lihat selengkapnya