Jerat Luka Di Lembah Duka

Tirabella
Chapter #17

Luka Tak Terperi

 

“Ayunna! Tunggu!” Galang bergegas mengejar Ayunna. Namun, sebelum dia berhasil meraih tangan Ayunna, tubuh gadis itu limbung dan seketika roboh ke lantai dengan posisi terduduk.

“Ayunna! Ayunna!” teriak Galang panik.

Seisi ruang sidang sontak terkejut dan berhamburan menghampiri Ayunna. Galang dengan cepat memeriksa nadi Ayunna. Wajahnya pucat pasi.

Galang berteriak kepada petugas keamanan. “Tolong panggil ambulans! Cepat!”

“Siap, Pak!” jawab petugas panik.

Sementara menunggu ambulans datang, Galang terus berusaha menenangkan Ayunna. Dia menggenggam erat tangan Ayunna, berharap bisa membantunya melewati masa sulit ini.

“Ayunna, kau akan baik-baik saja. Aku di sini.” Galang berbisik lirih.

Suasana di dalam pengadilan genting. Salah satu saksi berbisik kepada teman di sebelahnya, “Bu, saya takut dia kenapa-napa.” Sementara saksi lain hanya menyaksikan, takut menolong.

Jaksa Penuntut Umum menghampiri Galang. “Mas Galang, bagaimana keadaan Ayunna?”

“Saya tidak tahu. Dia terlalu banyak memendam.” Galang menjawab dengan suara bergetar.

Ayunna mengigau. “To … long … jangan …”

Ambulans akhirnya tiba dan membawa Ayunna ke rumah sakit. Galang ikut dalam ambulans, hatinya dipenuhi rasa khawatir dan bersalah. Dia merasa gagal melindungi Ayunna.

Ayunna terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat pasi, matanya terpejam rapat. Galang duduk di sampingnya, menggenggam tangan Ayunna erat-erat. Hatinya hancur melihat kondisi Ayunna seperti ini.

Beberapa hari kemudian, Ayunna siuman. Galang yang selama ini setia menjaganya langsung memeluk Ayunna erat-erat.

“Ayunna, kau sudah sadar. Aku sangat khawatir padamu,” ucap Galang dengan suara bergetar.

Lihat selengkapnya