Jeremba Asmaraloka

Mutiah Anggerini
Chapter #15

#15 SEPENGGAL MATAHARI

Pagi-pagi sekali, disaat suasana cerah, ditemani oleh Yasa, Ana menemui Abah Akhmad di kediamannya yang tak jauh dari masjid. Disaksikan embun sedang merajuk pada matahari, sebenarnya ia masih ingin berlama-lama memeluk dedaunan, ibaratkan menuntut ilmu di Pesantren Al. Ma’ruf. 

Apa yang dikatakan Ana mengenai niatnya itu cukup membuat Abah Akhmad terkejut sebab tiba-tiba sekali. Nyai Ainun, istrinya, pun tidak bisa berkata-kata. Wajah ayunya tampak sendu. Hingga Ana beranjak pergi kembali ke pondoknya.

“Ayo. Sebaiknya kita ke depan. Abi mau mengumpulkan para santri dan santriwati untuk melepas kepergiannya.”

“Apa harus pagi ini juga?” tanya Nyai Ainun kepada Abah Akhmad yang hendak beranjak pergi.

“Abah kurang tahu. Tadi malam kan Apta pergi ke rumah Ustadz Ismawan di kampung sebelah. Apa Ummi tahu kapan dia pulang?”

“Dia bilang sama ummi, siang ini juga pulang.”

“Ya, sudah. Kita lihat saja nanti.”

**

Lihat selengkapnya