Jeremba Asmaraloka

Mutiah Anggerini
Chapter #17

#17 TERASA SULIT

Seorang kepala rumah tangga. Lima anak. Dua laki-laki, berumur tujuh belas tahun dan lima tahun. Tiga perempuan berumur lima belas tahun, sepuluh tahun, dan tiga tahun. Serta sebuah rumah yang masih harus dibayar cicilannya setiap bulan.

Malam masih panjang dan mereka akan merasa lapar. Hari, selalu berkata begitu dalam benaknya, ia takut tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Bagi tujuh orang itu, malam adalah kutukan. Sebab malam selalu berlangsung lama dan kejadian-kejadian buruk senantiasa datang di malam hari. 

Kadang-kadang Andin, ibu mereka berpikir, ayah mereka hebat melebihi seekor induk burung yang mencuri biji-bijian di peternakan, lalu pemilik peternakan geram dan menembaknya. Biji-bijian itu tak akan pernah sampai ke anak-anak burung, lalu anak-anak burung akan mati karena kelaparan. Kisah selesai. Akan tetapi, kisah manusia tak akan pernah sama dengan kisah binatang. Kisah manusia tak pernah sederhana. Selalu rumit dan kadang biadab.

Sebaliknya Hari adalah ayah yang sangat luar biasa bagi mereka, sesulit dan sekejam apa pun hidup. Mereka selalu merasa cukup dan tidak pernah merasa kekurangan.

Lihat selengkapnya