main character POV
"Sudah 5 tahun berlalu, sejak saat itu. Kenapa semua Tidak bisa terulang lagi? Maaf, aku benar benar Minta maaf."
Aku membungkukkan badanku, Untuk mencabuti Rumput yang Tumbuh diatas batu nisan seseorang. Dibalik nisan ini, Seseorang yang Pernah Hadir dalam Hidupku, Terlelap selamanya.
"Kamu tau, diantara semua alat musik Aku paling menyukai piano."
"Kenapa?"
"Mm....kenapa ya! Nggak tau sih, tapi Piano itu...bagi aku sangat spesial."
"Aku baru tau, kalau kamu Bisa bermain piano?"
"Bisa tau, mau dengar?"
"Kapan kapan"
"Kamu mah..."
"Maaf, aku benar benar minta maaf." Tangisanku tidak bisa kubendung. Mengalir dengan deras dari kedua kelopak mataku. Rumput Yang tumbuh, kucengkram dengan erat. Aku menggertakan gigiku, untuk melepas semua 'emosi'. Meski begitu, semua sudah terlambat.
***
Freya POV
"Kamu nggak mau ngenalin pacar kamu, sama mamah?" Telingaku sudah Bosan mendengar Hal seperti itu Dari Mulut ibuku. Aku tidak mau memungkiri, kalau aku masih sendiri, alias tidak mempunyai pasangan. Alasannya, karena tidak ada laki laki yang bisa membuatku jatuh cinta, sampai sekarang.
Sebelum mulai masuk kedalam Kisah Hidupku, yang Bisa di bilang Sebagai Jomblo Happy, Alangkah baiknya kalau kalian mengetahui siapa aku. Seiring pepatah Berbicara ' Tak kenal maka tak sayang' kalau sudah kenal, Bisa pinjam dulu seratus? Nggk canda.
Namaku, Freyana Shifa jayawardana. Putri Tunggal dari Keluarga Jayawardana. Aku adalah Anak satu satunya, ditambah orang tuaku sering pergi ke luar kota. Sekarang saja mereka ada di rumah. Tapi mungkin Tidak lama mereka akan pergi lagi. Aku sangat suka Bermain alat musik, terutama piano. Kenapa? Mungkin karena Gen turunan. Ibuku adalah mantan pianis terkenal, sebelum menikah dengan ayahku. Dan Dari kecil, Aku sudah di Ajarkan berbagai kunci dan teknik piano yang di kuasai ibuku. Aku juga sering ikut dalam kompetisi pianis. Dan hasilnya, Bisa kalian tebak...'juara satu'.
Selain pandai dalam alat musik, suaraku juga tidak kalah keren. Tapi mungkin, kekuranganku—Aku Tidak mempunyai pasangan sampai sekarang. Bukan tidak ada orang yang menyukaiku, Tapi setiap laki laki yang Menyatakan perasaannya, selalu ku Tolak. Entah kenapa mereka tidak bisa membuatku jatuh cinta. Ok, Cukup Perkenalannya, Sekarang aku Harus menghabiskan sarapanku Dulu.
"Pacar apaan sih mah, Aku mau fokus Sekolah dulu sekarang."
"Iya, Tapi kan—"
"Aduh! Udah jam segini, Aku berangkat dulu ya!". Aku dengan kecepatan Cahaya mengambil Sepotong Roti dari tempatnya dan dengan kekuatan Bulan, berlari keluar rumah.
"Hati-hati bawa mobilnya!." Teriakan Ibuku seperti Biasa Tidak Ku Hiraukan. Aku segera masuk dan menutup Pintu mobil dengan keras. memutar kunci dan mulai menyalakan mobil. Melesat keluar dari Gerbang Hitam rumahku. Saking cepatnya sampai Mengagetkan Penjaga Yang ada di sana.
"Astaga! Non Freya, pelan pelan bawa mobilnya." Teriak sang satpam.
Aku Tidak merespon karena mulutku penuh dengan Roti yang tadi ku Ambil, tanganku dengan lihai memutar setir mobil di tikungan, sedangkan Mulutku sibuk mengunyah Roti.
' ayo! Sedikit lagi...'
Aku sedikit lega, Pintu Gerbang sekolah belum jua tertutup rapat. Aku mengoper gigi mobil, Dan memperlambat laju Mobil. Masuk kedalam sebuah Sekolah Yang sudah menjadi rumah Keduaku.
***