Lebih dari satu Minggu sejak pertemuan pertama Sephia dan Musa di ruangan Theater, dan dalam satu Minggu itu pun hampir semua laki-laki di sekolahnya menjaga jarak semenjak ada desas-desus bahwa dirinya merupakan incaran Musa. Sementara yang menjadi perbincangan malah menghilang setelah pertemuan pertama meninggalkan kesan bahwa Sephia adalah miliknya.
Sephia mengayunkan kakinya sambil bersenandung kecil duduk di atas kursi halte bus, hari itu ia tidak pulang bersama dengan Joly sebab ia dijemput oleh kekasihnya yang merupakan anak dari SMA lain yang berjarak lumayan jauh dengan SMA nya. Kemudian, sosok yang tak begitu ia ingat detail wajahnya duduk di sebelah kanan dengan senyumnya yang lebar dan mata sipitnya.
"Gue bisa sulap, lo mau liat?" tawarnya dengan menunjukan tali putih yang ia masukan kedalam mulutnya, lalu saat ditarik keluar, berubah menjadi warna-warni.
"Tepuk tangan dong," perintahnya, sementara Sephia tidak menunjukan reaksi apapun.
"Kenapa? Lo lagi bete?" tanya Musa dengan halus melihat wajah Sephia dengan seksama.
"Gue pikir Lo ditelen bumi setelah seminggu lebih menghilang." Entah mengapa Sephia berkata seperti itu, seperti seseorang yang memang sedang menantikan kabar pujaan hatinya.
"Oh, Lo nungguin gue?" senyuman Musa kembali terlihat, ia lalu mengikat separuh rambut gondrongnya dan menyisakan beberapa anak rambut di bawahnya.
"Yang bener itu Nungguin penjelasan Lo!" tegas Sephia.
"Penjelasan?"
"Musa, Kenapa Lo bilang sama semua siswa laki-laki kalo gue ini inceran Lo? Lo tahu, mereka semua jadi jaga jarak sama gue. " Sephia berubah menjadi mode kesal.
"Bagus dong kalo mereka jaga jarak, Lo kan jadi aman." Musa mengedipkan sebelah matanya yang menurut Sephia sangat menggelikan.
Kemarin Joly bilang bahwa dia termasuk pria pendiam, tapi kenapa jika sedang dengannya seperti ini?
Tiba-tiba main sulap? hahhaha sangat pendiam.
"Gini ya Musa, yang gue tanyakan kenapa Lo bilang gitu? sementara, kita itu cuman satu kali ketemu itupun gak ngobrol, dan bahkan gue gak inget sama nama Lo kalo gak diingetin Joly. Tapi kenapa Lo bilang ngincer gue?"
"Dua kali." hanya satu kalimat untuk menjawab pertanyaan panjang Sephia.
"Apanya dua kali!" sewot Sephia.
"Lo tadi bilang kalo kita ketemu baru sekali kan, nyatanya udah dua kali. Sama sekarang," jawab Musa abstrak dengan menegakan jempolnya.
"Astagfirullah! jadi jawaban gue apa? kenapa Lo bilang sama semua orang kalo gue inceran Lo? gak mungkin kan ada orang suka di pertemuan pertama," celoteh Sephia.