Jilbab (Love) Story

Redy Kuswanto
Chapter #6

Langkah yang Salah

KEYZIA berseru di depan Pak Bob dan Dery, “saya kecewa, Pak! Kecewa banget!”

“Tapi bukan begini caranya, Keyzia.” Pak Bob menahan suaranya agar tak terdengar ke luar ruangan. “Tuduhan tanpa bukti ini, bisa mencelakakanmu. Tim juri yang merasa tak pernah curang, bisa memperkarakanmu. Penjara ancamannya, Key. Jangan main-main.”

Keyzia menatap lembaran surat kabar di atas meja. Ia belum sempat membaca surat kabar yang beritanya terkenal sangat kritis tersebut. Namun judul di head line utama, jelas menunjukkan apa isi beritanya. Dan itulah yang membuat Keyzia berada di ruangan kerja Pak Bob. Setengah jam yang lalu, Pak Bob memanggilnya kemari.

Keyzia merasa keder juga mendengar ucapan Pak Bob. “Lalu, apa yang harus saya lalukan sekarang? Beri saya saran yang baik, Pak.”

“Pertama dan yang paling utama, kamu harus minta maaf pada mereka….”

What? Minta maaf? No way, Pak!” seru Keyzia dengan mata membola.

Dery memandangi cewek berusia 18 tahun itu, ia menggeleng-geleng. Sesungguhnya, ia tak begitu menyukai Keyzia sejak awal. Sikap cewek itu yang terlalu sering menganggap dirinya serba tahu, meninggalkan kesan jelek di ingatan Dery. Rasa percaya diri yang berlebihan, menyebabkan cewek itu angkuh dan sombong. Beberapa kali Dery memergokinya tengah ribut bersama teman-teman kontestan dan kru televisi. Semua hanya gara-gara hal sepele yang sama sekali tak patut diperdebatkan. Dan kini, kejadian itu jelas terulang.

“Apa alasanmu tidak mau meminta maaf?” tanya Pak Bob, penuh selidik.

Keyzia mengedikkan bahu, mendekatkan wajahnya ke wajah Pak Bob. “Sejak awal saya sudah bilang, mereka curang. Penjurian itu nggak sah!” tandasnya.

"Tapi kamu kan nggak punya bukti, Keyzia,” timpal Dery. Matanya yang besar dan bulat memerhatikan Keyzia dari seberang meja yang membatasi duduk mereka.

 “Buktinya sudah jelas kok,” sergah Keyzia. Ia balas memandang Dery. “Semua juga tahu, voting-ku selalu lebih tinggi dibandingkan Melody, kan? Ini cukup masuk akal, karena Papa dan Mama ngabisin banyak uang untuk meng-sms. A lot, lot of money…."

 “Key, itu bukan jaminan kamu bisa menang….”

“Sebentar, Mas Dery. Jangan memotong pembicaraan orang lain!” Keyzia protes lalu melanjutkan, “Papa dan Mama juga mengerahkan pasukan sms yang bisa menyelamatkanku dari pendepakan juri. Lalu Melody? Apa yang bisa dia lakukan? Dia nggak punya modal selain mengandalkan belas kasian dari penonton yang melankolis.”

“Jangan menganggap remeh penonton, Keyzia,” ujar Dery mengingatkan. “Sudah jelas, kemenangan Melody, salah satu faktornya adalah voting dari penonton. Kamu nggak bisa memungkiri, penonton di seluruh Indonesia bisa mengalahkan uang papa dan mamamu!”

It’s bull shit. Melody menang hanya karena juri suka sama dia. Curang!”

Lihat selengkapnya