Jingga

Lailatul Khomsiyah
Chapter #3

3. Aldebaran

"Istirahat 30 menit, tidak boleh ada yang terlambat balik ke lapangan!" Perintah senior yang berbadan tinggi besar itu.

"Seriusan cuman 30 menit! Cepet amet ya, Nda?" Bintang bertanya tanpa menoleh ke arah Jingga.

Sadar tidak ada respon dari sahabatnya, dia pun tolah-toleh sana-sini mencari keberadaan Jingga.

Namun nihil, tidak ada penampakan batang hidung Jingga sekalipun.

"Panda ... lo ke mana, woy!" Mulai berteriak.

"Gue di sini, anjir!"

Suara makian Jingga terdengar jelas di gendang telinga Bintang, tetapi dia tidak bisa menemukan sosok Jingga di sekitarnya.

"Gue di bawah!"

Bintang menoleh ke bawah, kemudian terbahak.

Ternyata Jingga menggelosor ke tanah sambil memijit kakinya. Masih pegal.

"Haha. Sejak kapan lo jadi mahasiswi ngesot?" Bintang berulah dengan lawakannya.

"Eh, malah ketawa, nih anak! Bantuin gue kek. Gue kayak ginih gara-gara lo tadi habis simulasi jadi mayat!" kata Jingga kesal.

Bintang makin terbahak.

"Sini aku bantu." Perempuan dengan penampilan stylish tadi-yang bernama Biru, mengulurkan tangannya ke arah Jingga.

Jingga tidak menerima uluran tangan Biru, seperti tidak menggubris keberadaannya.

Jingga bangkit sendiri dari duduknya dan melenggang pergi. "Ayo," ajaknya pada Bintang.

Bintang yang menyadari situasi canggung ini, segera memberikan penjelasan pada Biru.

"Dia bukannya sombong, hanya saja nggak terbiasa bicara sama orang asing." Bintang berkata sambil menepuk-nepuk bahu Biru. Berharap Biru memaklumi.

"Nggakpapa, kok. No problem." Biru tersenyum.

"Makasih atas pengertiannya. Eh btw, yuk ke kantin bareng," ajak Bintang.

"Nggakpapa, nih?" Biru bertanya ragu, karena sudah melihat sikap Jingga tadi.

"Nggak usah takut sama Jingga. Dia emang cuek, tapi nggak makan orang kok. Hehe."

Biru terlihat berpikir sejenak. " Hm ... oke, gue ikut."

Senyum Bintang merekah. Baru kali ini ada orang yang mau bergabung dengannya setelah mendapat perlakuan seperti itu dari Jingga.

Anyway, bukan hanya kali ini Jingga bersikap dingin kepada orang asing. Dia benar-benar seperti tidak tau cara berteman dan bersosialisasi, kecuali dengan Bintang tentunya.

Lihat selengkapnya