"Dari mana kamu, jingga? " Suara pria yang begitu jingga kenal tengah duduk disofa ruang tamu, bukannya berhenti jingga malai terus berjalan melewati orang itu.
"Mau ke mana kamu, papa belum selesai bicara. " Tambahnya lagi, yang dengan sepontan membuat jingga berhenti dan berbalik, dengan malas jingga menjawab pertanyaan ayahnya itu.
"Mau ke kamar. " Jawab jingga singkat, "aku capek. " Tambahnya lagi.
"Kamu ini, kapan kamu berubah. " Ucap rio-papa jingga sambil berdiri.
"Berubah gimana lagi pa? Kayak bang bumi, maksad papa? " Tanya jingga sambil melipat tangannya didepan dada.
"Iya, lihat kakak kamu, apa ada dia kayak kamu urakan, bahkan di DO. "
"Udah pa, aku sama bumi itu beda, tolong banget pa, jangan samain aku sama dia. " Ucap jingga yang langsung meninggalkan ayahnya tanpa mendengar jawaban dari ayahnya. Tepat didepan pintu kamar jingga, bumi tengah berdiri menunggu adiknya itu. saat jingga melihat bumi, jingga memutar bola matanya malas.
"Ngapain lo di sini? " Tanya jingga sambil mengecak pinggang.
"Lo tuh ya, ga pernah sedikit pun dengein kata bokap. " Ucap bumi, namun jingga tidak menjawab dia malah langsung masuk kamar.
❄❄❄
pagi ini senja berangkat lebih awal dari biasanya, dia begitu semangat, entah karena apa gadis mungil yang satu ini terus berjalan sambil tersenyum, namun senyumnya menghilang setelah dia melihat sosok lelaki yang tidak asing baginya, duduk tepat disebelah bangkunya.
Flashback on
seorang gadis berseragam putih biru, tengah duduk ditaman sendirian, menunggu seseorang yang dia cintai.
"Hai, lama ya nunggunya. " Ucap cowok itu.
"Eh, bintang, ga kok. " Jawab senja, ya gadis itu senja.
"Ja, aku mau ngomong hal yang penting sama kamu. " Ucap bintang.
"Ngomong aja. " Ucap senja.
"Sebelumnya aku minta maaf ya_." Ucap bintang terputus, ia diam menatap langit lalu membuang nafas nafasnya dengan kasar, "kita putus. " Tambah tambahnya.
Bagaikan petir di siang Bolong, air matanya mengalir tanpa izin darinya, hubungan yang dimulai sejak tiga tahun harus berakhir hanya dengan dua kata itu.
"Mak.. Maksad kamu apa, bintang? " Tanya senja terbata-bata.
Bintang berdiri dab berjalan meninggalkan senja tanpa menjawab pertanyaan dari senja.
Flashback off
"Bin.. Bintang. " Senja berucap gugup, lelaki itu pun menoleh dan tersenyum.
"Senja, gue senang bisa bertemu lo lagi. " Ucap bintang.
"Lo ngapain di sini? " Tanya senja masih tetap berdiri ditempat.
"Gue sekolah di sini. " Jawab bintang sambil tersenyum. Dengan susah payah senja melupakan senyuman itu, namun kini ia kembali lagi. tidak lama kemudian bulan dan vio datang dan betapa terkejutnya bulan saat melihat lelaki yang ia cintai ada di kelas kelasnya. Lelaki yang ia kagumi selama empat tahun ini.
"Bintang." Ucap bulan lirih, seketika matanya berkaca-kaca.
❄❄❄
bel istirahat pun berdering, membuat siswa kelas Xl MIPA dua, yaitu kelas senja. Senja kini sedang membereskan buku-bukunya.
"Em.. Senja, ke kantin bareng yuk. " Ajak bintang saat senja ingin berdiri.
"Sorry, gue mau bareng sama_." Ucap senja terputus menyadari bahwa didalam kelas hanya ada dirinya dan bintang, saat sedang celingak-celinguk, senja melihat jingga sedang melintas didepan kelasnya, senja pun memamggil jingga.
"Jingga." Panggil senja dengan sebuah senyum dibibirnya, sang empunya nama pun menoleh, melihat senja yang berjalan setengah berdiri menghampiri jingga.
"Ada apa, ja? " Tanya jingga saat gadis itu dihadapannya.