Jodoh Dadakan Dirgantara

Andiliawati
Chapter #1

Perjodohan

IBU TIBA-TIBA MENJODOHKAN AKU DENGAN WANITA MANJA DAN MENYEBALKAN, TAPI SETELAH DIJALANI .....

“kok rumahnya sempit sih, Mas?” ucap Alina menatap ke setiap sudut ruangan asrama yang baru saja dia tempati.

“Syukuri saja, yang penting tidak kepanasan dan kehujanan. Dari pada banyak tanya, mendingan kamu siapkan makan siang” jawab Dirga, yang membuat Alina membulat kaget.

“Masak? Kan, Alina sudah bilang, aku nggak bisa masak, Pak! Eh … Mas,” sahut Alina lagi yang membuat pemuda gagah itu menggelengkan kepalanya.

Tanpa banyak bicara, Dirga langsung mengambil kantong plastik berwarna merah dan membawanya ke dapur. Dia segera membuka dan mengeluarkan semua sayuran dan daging yang ada di dalam kantong plastik tersebut. Sebelum berangkat ke asrama, sang ibu sudah menyiapkan semua kebutuhan putranya itu hingga satu minggu kedepan.

Melihat sang suami sibuk di dapur memasak makanan, Alina pun mencoba menghampiri dan bertanya, “Apakah kamu butuh bantuanku, Mas?” Dirga tidak menjawab, dia hanya menggeleng dan berdehem. Semua dikerjakan dengan cepat dan sempurna. Aroma wangi masakan mulai tercium di hidung Alina yang saat ini duduk mengamati suaminya itu.

“Makan” ucap Dirga dengan wajah santai sambil memberikan piring pada Alina yang berisi mie rebus sayuran dan daging.

“Boleh dimakan?” tanya Alina lagi yang membuat Dirga menghela nafas panjang. “Tidak, Alina. Tapi tatap terus sampai besok pagi!” tegas Dirga yang membuat Alina tersenyum dan mengangguk.

Mereka langsung menyantap makanan dengan lahapnya, terlihat Alina begitu menikmati makanan buatan suaminya itu. “Kamu bagian yang mencuci piring,” ucap Dirga mengagetkan Alina yang belum selesai mengunyah makanannya. “Tapi aku masih makan, Mas.” jawabnya yang lagi-lagi membuat Dirga menghela nafas dalam-dalam. “Ya setelah makan, Alina. Aku tidak menyuruhmu sekarang, tapi nanti, kalau sudah selesai,” jelas Dirga sambil menggelengkan kepala. Mendengar ucapan dari suaminya tersebut langsung membuat Alina tersipu malu.

Lihat selengkapnya