Jodoh Dadakan Dirgantara

Andiliawati
Chapter #2

Serumah

Alina langsung bangkit dari tempat tidurnya dan mencari-cari keberadaan suaminya yang tidak ada di kamar. "Kemana sih tuh, orang. Baru juga sehari, sudah ngilang aja. Nggak tanggung jawab banget jadi suami," gerutu Alina yang celingak-celinguk mencari sosok tampan Dirga yang tidak segera muncul. Dengan malas, Alina melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam sore. Perutnya pun mulai keroncongan. "Aduh, aku sudah lapar, tapi kemana sih dia?" gumamnya nampak kesal.

Tidak lama, terdengar suara pintu terbuka, yang membuat Alina bergegas untuk melihatnya. "Dari mana saja? Kok nggak pamit dulu?" tanya Alina yang memberondong pertanyaan pada sang suami.

"Kamu tidak melihat, aku berpakaian seragam begini? Jangan seperti anak kecil yang apa-apa dipermasalahkan," jawab Dirgantara sambil menaruh beberapa kantong plastik yang berisi makanan.

"Kamu beli makanan?" tanya Alina menoleh ke arah suaminya yang melepaskan seragamnya. "Hmmm" jawabnya lirih. Dirga tidak terlalu banyak berucap pada Alina.

"Sekarang, kamu ambilkan piring dan mangkok untuk mengeluarkan semua makanan ini. Aku sudah lapar," tegas Dirga memerintah istrinya yang masih duduk malas di ruang tamu. "Hm ... baiklah" jawabnya santai, sambil membawa kantong plastik menuju meja makan.

Terdengar suara piring pecah, yang membuat Dirga segera berlari ke belakang untuk melihat apa yang sedang terjadi. Terlihat Alina sedang sibuk mengumpulkan pecahan beling yang ada di atas lantai. "Duduklah!" ketus Dirga, meminta istrinya itu untuk menjauh dari pecahan beling.

"Tapi ...."

"Aku bilang duduk!" bentak Dirga yang langsung dilaksanakan oleh wanita cantik itu.

Alina terus mengamati suaminya yang saat ini tengah sibuk membersihkan pecahan-pecahan piring yang barusan terjatuh karena ulahnya. Bibirnya bergetar, ingin sekali dia berucap maaf pada suaminya itu, tapi sayang lidahnya terasa kelu. Dia tidak bisa berkata-kata lagi, selain diam dan menunggu omelan dari sang Letnan.

"Lain kali hati-hati, nggak usah terburu-buru," ucap sang suami yang kemudian pergi membawa pecahan beling menuju tempat sampah yang berada di samping asrama.

"Sekarang Ayo kita makan!" ucap pria tampan itu sambil melayani istrinya yang saat ini duduk terdiam ketakutan.

Dirga menggelengkan kepala, saat melihat istrinya itu nampak lesu dan tidak bersemangat, dia hanya memainkan sendok dan makanannya.

Lihat selengkapnya