Aisah lalu meningalkan lelaki tersebut. Gue memandangnya pun udah bahagia, apalagih bisa dekat dan jadi. Oh, iya, pasti mereka lihat kita berdua pasti pada kelenger. Ok siap gue akan kesana.
"Cie..cie yang sedang berbahagia",reyhan dengan suara khas ngak jelas.
(tersenyum...) "bolehkah aku duduk", ucap jimi.
"Ciah.. bahasanya alay, udah kaya anak rumah lo..",sahud tika.
"Enggak biasa lo, bahagia kaya gini", tanya kelvin.
"Aduh gue sepertinya kalah Setar", sahud budi.
"Tenang aja, seperti perjalanan sirkuit motogp akan lebih mulus", jimi berbicara dengan santai.
"Mulus bagaimana, emangnya paha...hahaha...", tika tercengang.
"Kalian pasti terkenyut mendengar ceritanya...", sahud jimi.
"Ah si.. bos bikin penasaran", tanya reyhan.
"Gue siap dengarkan, dengan hati", kata kelvin.
"Udah broo, buka..", kata budi.
"Siap. Jadi gini, tadi gue kenalan, udah panjang kali lebar wih. dengan gaya bahasa ala ustad religius gitu deh.. kayanya dia mulai respon, dan lo tau enggak hasil dari percakapan kita berdua, yang pasti dapet nomer hp hahah. (sambil menunjukan hape,langsung di tutup)", ucap jimi.
"Hebat lo broo, tapi itu baru permulaan, finishnya di gue", sahud kelvin.
"Hem... buktikan ", jimi dengan wajah percaya diri.
"Nih kelvin harus coba buktikan, setelah itu di hari ke tiga baru giliran gue", ucap budi.
"Prit...", reyhan mensuarakan dengan jarinya.
"Apa’an lo rey udah kaya tukang parkir, di minimarket tau enggak?”, sahud tika.
"Cie....cemburu nih lo tik... enggak ada yang ngerebutin", kata reyhan.
"Ah lo kampret gue... bukan enggak laku (tika menyuntrungi kepala rey), Cuma gw mahal harganya susah ada yang dapetin gue. kalau ibarat produk harus indent atau special edition", ucap tika.
"Bener rey, tika ini cantik bangeet malah, saking cantiknya susah di dapetin", jimi mendukung ucapan tika.
"Ah lo jim jago ngegombal", tika melempar tisu ke jimi.
(Jimi wajahnya menghindar)
"Hay semua udah bunyi bell, nanti kita telat", ucap budi.
"Nanti bisa ngak masuk lagi", kata kelvin.
"Siap pasukan. serang...", kata jimi.
"Gerak..", sahud reyhan.
Mereka menunju ke ruangan kelas dengan saling berlari sambil tertawa, pas di dalam ruangan .suara sunyi dan mereka melihat semua teman-teman yang sudah hadir , dan teriakan langsung menyerang mereka huhuhu..... dan dari salah satu mereka (teman-teman kelas) makanya jangan telat, tika dengan wajah kesal mengeprak meja, eh kodok laguan tenggil, jangan sampai gue tempeleng kepala loe.
Lalu mendekat ke seseorang tersebut dan lalu diangkat kerah baju anak itu dan menempeleng. si tono atau si kodong langsung menundukan kepala duduk yang rapih, dan jimi berteriak dengan keras “WOY KALIAN .. yang dilihat tadi itu semua terserah kita, kami yang lakukan, kalau sekali lagih ada yang songgong, usil dengan kita, kalian tau akibatnya (dengan wajah kesal, menunjuk semua yang dikelas).
Namun tanpa sepengetahuan semua orang. tangan jimi, yang menunjuk ada yang memegang dari samping, iapun pun keherenan namun tak berani menoleh, suara 5 sahabat kebelinger pun tak satupun berhembus, lalu memberanikan diri menoleh ke samping tak menyangka yang memegang tanganya adalah pak jono, guru fisika yanga akan mengajar.